Keanekaragaman Jenis Dan Dominansi Mangrove Di Pesisir Pantai Desa Sehati Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah

Authors

  • PATRICIA SIPAHELUT FMIPA UNPATTI
  • D WAKANO
  • D E SAHERTIAN

DOI:

https://doi.org/10.33477/bs.v8i2.1145

Abstract

Geographically, Indonesia is in the tropics. This causes Indonesian waters to become increasingly rich in various types of marine biota which must be found in coastal waters. Coastal waters are places where various ecosystems with high organic productivity are found, one of which is mangrove. Mangroves are plants that live in coastal areas whose lives are always influenced by tidal currents. This study will explain how the diversity of mangroves and how the dominance of mangrove species on the coast of Sehati Village, Amahai District, Central Maluku Regency. This research was conducted to determine the species diversity and dominance of mangrove species. So that the results of this study show that in the coastal waters of Desa Sehati, Amahai Subdistrict, Central Maluku Regency, 5 mangrove species were found, namely Rhizophora mucronata, Bruguiera cylindrica, Bruguiera gymnorhiza, Sonneratia alba and Nypa fruticans which were members of 2 classes (Magnoliopsida and Liliopsida), 2 orders (Myrtales and Arecales), 3 families (Rhizophoraceae, Sonneratiaceae and Arecaceae), and 4 genera (Rhizophora, Bruguiera, Sonneratia and Nypa) with medium species diversity indexes and low species dominance. Key Words: Mangrove, Species Diversity, Species Dominance

References

Bengen. D.G. (2001). Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Dahuri R. (2003). Keanekaragaman Hayati Laut. PT Gramedia Pusaka Utama. Jakarta

Dewiyanti. (2004). Struktur Komunitas Moluska (Gastropoda dan Bivalvia) serta Asosiasinya pada Ekosistem Mangrove di Kawasan Pantai Ulee-Lheue, Banda Aceh, NAD. [Skripsi]. Program Studi Ilmu Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

EffendiH. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Fachrul M. F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. PT BumiAksara. Jakarta.

Harahab. (2010). Penilaian Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove dan Aplikasinya Dalam Perencanaan Wilayah Pesisir. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Heriyanto N. M dan E. Subiandono. (2012). Komposisidan Struktur Tegakan, Biomasa, dan Potensi Kandungan Karbon Hutan Mangrove diTaman Nasional Alas Purwo. Jurnal Penelitian Hutan dan Konervasi Alam, 9 (1); 023-032 .

IdrusA .A., Mertha, I. G., Hadiprayitno, G. Dan Ilhamdi, M. L. (2014). Kekhasan Morfologi Spesies Mangrove di Gili Sulat. Jurnal Biologi Tropis,14 (2): 120-128.

Istomo. (1992). Tinjauan Ekologi Hutan Mangrove dan Pemanfaatannya di Indonesia. Laboratorium Ekologi Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertania Bogor. Bogor.

Kementerian Negara dan Lingkungan Hidup. (2004). Baku Mutu Air Laut. Keputusan Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup. No. 51 (Kep. 02/MENKLH/I/1998) Tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan. Jakarta.

Khazali. (2005). Panduan Teknik Penanaman Mangrove Bersama Masyarakat. Westlands International. Indonesia Program. Bogor.

Kordi K. dan Ghufran, H. (2012). Ekosistem Mangrove: Potensi, Fungsidan Pengelolaan. Rineka Cipta. Jakarta.

Kusmana, C., Onrizal dan Sudarmadji. (2003). Jenis-Jenis Pohon Mangrove di Teluk Bintuni Papua. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor dan PT Bintuni Utama Murni Wood Industries. Bogor.

NontjiA. (2007). Laut Nusantara. Intan Sejati. Klaten

Odum E.P., (1993). Dasar-dasar Ekologi. Edisi ke III. Terjemahan Tjahjono Saminga. Penerbit Gadjah Mada Press. Yogyakarta.

Puspayanti M. N., Andi, T. T, dan Samsurizal, M. S. (2013). Jenis-Jenis Tumbuhan Mangrove di Desa Lebo Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Mounting dan Pengembangannya Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal e-Jipbiol 1 (1) : 1-9.

Rahmawaty. (2006). Upaya Pelestarian Mangrove Berdasarkan Pendekatan Masyarakat. Karya Tulis. Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

RochanaE. (2010). Ekosistem Mangrove dan Pengelolaannya di Indonesia. www.irwantoshut.com. Diakses 07 Oktober 2010.

RochanaE. (2012). Ekosistem Mangrove dan Pengelolaannya di Indonesia. www.irwantoshut.com. Diakses 26 Januari 2015.

Romimohrtato K. (2001). Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Penerbit Djambatan. Jakarta.

Rusila N.Y., M. Khazali, dan I.N.N. Suryadipura. (2006). Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Wetlands International –Indonesia Programme. Bogor.

Silaen I.F., B. Hendrarto dan M. N. Supardjo. (2013). Distribusi dan Kelimpahan Gastropoda pada Hutan Mangrove Teluk Awur Jepara. Journal of Management of Aquatic Resources, 2 (3), 93-103.

Supriharyono. (2000). Pelestarian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. Gramedia. Jakarta

Suwardi E., Tambaru, Ambeng danD.Priosambodo. (2013). Keanekaragaman Jenis Mangrove Di Pulau Panikiang Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Artikel JurusanBiologi FMIPA Universitas Hasanudin, Makasar. 1-9.

Suwondo, T. Febrita dan F. Sumanti. (2006). Struktur Komunitas Gastropoda pada Hutan Mangrove di Pulau Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawi Sumatera Barat. Jurnal Biogenesis. Vol 2 (1): 25-29, 2005.

SyahputraR., Yandri F., dan Koenawan C. H. (2013). Struktur Komunitas Mangrove di Pulau Keter Tengah Kabupaten Bintan. e-Journal.com.

TalibF. M. (2008). Struktur dan Pola Zonasi (Sebaran Mangrove) serta Makrozoobentos yang Berkoeksistensi, di Desa Tanah Merah dan Oebelo Kecil Kabupaten Kupang. [Skripsi]. Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Welly M.,W. Sanjaya., I.N Sumerta dan D.N. Anom. (2010). Identifikasi Flora dan Fauna Mangrove Nusa Lembongan dan Nusa Cendingan. Balai Pengelolaan Hutan Mangrove. Jakarta.

Downloads

Published

2020-01-02