POTENSI DAN STATUS KERENTANAN TERUMBU KARANG DI PERAIRAN PELITA JAYA KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT PROVINSI MALUKU

Authors

  • Masudin Sangaji Pascasarjana Perikanan Unpatti

DOI:

https://doi.org/10.33477/bs.v6i1.130

Abstract

Berbagai aktifitas antropogenik yang dilakukan di perairan Pelita Jaya telah merubah ruang perairan yang awalnya di dominasi terumbu karang mulai tampak di dominasi oleh patahan karang (rubble) dan makroalga. Penentuan status kategori kerentanan berbasis pada persen tutupan karang dengan mengacu pada tabel kriteria kategori kerentanan. Hasil penelitian menunjukan kondisi perairan Pelita Jaya sangat mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan terumbu karang. Perairan Pelita Jaya memiliki potensi taksa karang batu yang terdiri atas 83 spesies karang batu yang termasuk dalam 34 genera dan 14 family, serta memiliki komponen penyusun terumbu karang yang terdiri atas tiga komponen utama abiotik, yaitu Sand (S), Rubble (R) dan Rock (RCK), dimana R dan RCK mendominasi komponen abiotik. Status terumbu karang di perairan Pelita Jaya umumnya berada pada kategori kerentanan tinggi. Bila tekanan antropogenik terus terjadi maka status terumbu karang akan berubah menjadi kerentanan sangat tinggi. Kata Kunci: Kerentanan, Terumbu Karang, Pelita Jaya

References

Burke, L., E. Selig dan M. Spalding. 2002. Terumbu Karang Yang Terancam di Asia Tenggara. World Resources Institute.

Dahuri, R., J. Rais, S.P. Gintingdan M. J. Sitepu. 2008. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta: Pradnya Paradita.

English, S., C. Wilkinson., and V. Baker. 1997. Survey Manual ForTropical Marine Resources. ASEAN-Australia Marine Science Project: Living Coastl Resources.

KLH. 2001. Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2001, Tentang Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang.

Monk, A. K., Y. de Fretesdan G. Reksodiharjo-Lilley. 2000. Ekologi Nusa Tenggara dan Maluku. Jakarta: Prehallindo.

Nybekken, J. W., 2001. Marine Biology: An Ecological Approach (5thed). Benjamin Cummings: Addison Wesley Longman, Inc.

Rahim, Y. 2010. Aktivitas Pemanfaatan Ikan Karang Yang Berdampak Pada Ekosistem Terumbu Karang di Perairan Pesisir Dusun Olas, Kabupaten Seram Bagian Barat. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpatti. (TidakDipublikasi).

Sukarno, M. Hutomo, M. K. Moosa, P. Darsono. 1981. Terumbu Karang di Indonesia. Jakarta: LIPI

Sangaji M. 2012. Rancang Bangun Model Pengelolaan Terumbu Karang Berbasis Resiliensi Eko-Sosio System (Kasus Teluk Kotania Provinsi Maluku). Pascasarjana IPB. Disertasi IPB. (Tidak dipublikasi).

Supriharyono. 2000. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Suharsono. 2008. Jenis-JenisKarang Di Indonesia. Jakarta: LIPI Press.

Tuwo, A.H. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut: Pendekatan Ekologi, Sosial-Ekonomi, Kelembagaan, dan Sarana Wilayah. Surabaya: Brilian International.

Widayati, S. 2015. Dampak Aktivitas Masyarakat Terhadap Ekosistem Terumbu Karang di Perairan Pesisir Dusun Katapang, Kabupaten Seram Bagian Barat. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpatti (Tidak Dipublikasi).

Published

2017-06-07