Kajian Kondisi Lamun Pada Perairan Pantai Waemulang Kabupaten Buru Selatan

Authors

  • Efraim Samson Samson Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura, Ambon
  • Daniati Kasale MIPA UNPATTI
  • Deli Wakano MIPA UNPATTI

DOI:

https://doi.org/10.33477/bs.v9i1.1313

Abstract

Research of seagrass vegetation structure has been carried out in Waemulang Coastal Waters, South of Buru Regency. This explorative study uses a linear quadrate transect method with 13 transect lines that are mounted perpendicular to the coastline, starting from the highest tide to the lowest tide. The results showed mixed vegetation types with species composition consisting of 5 seagrass species, namely: Enhalus ocoroides, Halophila ovalis, Thalassia hemprichii, Cymodocea serrulata and Cymodocea rotundata, which are members of 2 orders, 2 families, and 4 genera of seagrasses. The species that are most commonly found and have a value of density, relative density, frequency type, relative frequency, percentage of cover, relative closure, and index of important value which is higher, namely Enhalus acoroides, while the lowest, namely Halophila ovalis. In addition, the diversity index of seagrass species is 1,493, or belongs to medium category and the dominance index of seagrass species is 0.239, or there is no dominance of species. It can be concluded that the seagrass vegetation structure in Waemulang Coastal Waters is still relatively stable and Enhalus acoroides is the most influential seagrass species in the growing community. Environmental parameters are very supportive for seagrass growth in this area.

References

Adli, A., Rizal, A., & Ya’la, Z. R. (2016). Profil Ekosistem Lamun Sebagai Salah Satu Indikator Kesehatan Pesisir Perairan Sabang Tende Kabupaten Tolitoli. Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, 5(1), 49-62.

Afrisal, M. (2016). Hubungan Antara Laju Fotosintesis dengan Laju Pertumbuhan Lamun Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii Sepanjang Paparan Pulau di Kepulauan Spermonde. (Skripsi), Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Agustini, N. T., Ta’alidin, Z., & Purnama, D. (2016). Struktur Komunitas Mangrove Di Desa Kahyapu Pulau Enggano. Jurnal Enggano, 1(1), 19-31.

Allifah, A. N. (2014). APLIKASI EKOLOGI UNTUK MENCARI KEBENARAN DALAM MEMBINA MASYARAKAT UNTUK PENGELOLAAN LINGKUNGAN. Biosel (Biology Science and Education): Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan, 3(1), 18-26

Azkab, M. H. (1999a). Pedoman Inventarisasi Lamun. Oseana, 24(1), 1-16.

Azkab, M. H. (1999b). Petunjuk Penamaan Lamun. Oseana, 24(3), 11-25.

Azkab, M. H. (2014). Peran Padang Lamun Untuk Kehidupan Hewan Asosiasi. Oseana, 39(2), 49-54.

Bratakusuma, N., Sahami, F. M., & Nursinar, S. (2013). Komposisi Jenis, Kerapatan Dan Tingkat Kemerataan Lamun Di Desa Otiola Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara. Jurnal Nike: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 1(3), 139-146.

Dewi, C. S. U., Subhan, B., Arafat, D., & Anggraeni, F. (2013). Keragaman Lamun Di Pulau Nisanae, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Paper presented at the Prosiding Seminar Nasional Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana, Kupang.

Fachrul, M. F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Fajarwati, S. D., Setianingsih, A. I., & Muzani, M. (2015). Analisis Kondisi Lamun (Seagrass) Di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal SPATIAL Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, 13(1), 22-32.

Gosary, B. A. J., & Haris, A. (2012). Studi Kerapatan dan Penutupan Jenis Lamun di Kepulauan Spermonde. Torani: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan, 22(3), 156-162.

Hardiyanti, S., Umar, M. R., & Priosambodo, D. (2012). Analisis Vegetasi Lamun Di Perairan Pantai Mara’bombang Kabupaten Pinrang. (Skripsi), Universitas Hasanuddin, Makassar.

Hasanuddin, R. (2013). Hubungan Antara Kerapatan dan Morfometrik Lamun Enhalus acoroides dengan Substrat dan Nutrien di Pulau Sarappo Lompo Kabupaten Pangkep. (Skripsi), Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Hutomo, M., & Nontji, A. (2014). Panduan Monitoring Padang Lamun. COREMAPCTI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 37.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut, 32 C.F.R. (2004).

Kordi, M. (2011). Ekosistem Lamun (Seagrass); Fungsi, Potensi Dan Pengelolaan. Rineka Cipta. Jakarta, 170.

Kusumaningtyas, M. A., Rustam, A., Kepel, T. L., Ati, R. N. A., Daulat, A., Mangindaan, P., & Hutahaean, A. A. (2016). Ekologi dan Struktur Komunitas Lamun di Teluk Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. Jurnal Segara, 12(1), 1-9.

Meliala, A. C., Sitorus, H., & Harahap, Z. A. (2016). Studi Tutupan Dan Kerapatan Lamun Di Desa Sitardas Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah. AQUACOASTMARINE, 15(1), 41-51.

Nainggolan, P. (2011). Distribusi Spasial Dan Pengelolaan Lamun (Seagrass) Di Teluk Bakau, Kepulauan Riau. (Skripsi), Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Nur, C. (2011). Invetarisasi Jenis Lamun dan Gastropoda yang Berasosiasi di Perairan Pulau Karampuang Mamuju Sulawesi Barat. (Skripsi), Jurusan Ilmu Kelautan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanudin, Makassar.

Nurfalah, S. (2016). Korelasi Sedimen Dasar Dengan Struktur Komunitas Lamun Di Pantai Sindangkerta Kabupaten Tasikmalaya. (Skripsi), Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan, Bandung.

Nusi, S. R. A., Olii, A. H., & Syamsuddin. (2013). Struktur Vegetasi Lamun di Perairan Pulau Saronde, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara. Jurnal Nike, 1(1).

Patty, S. I., & Rifai, H. (2013). Community Structure of Seagrass Meadows In Mantehage Island Waters, North Sulawesi. Jurnal Ilmiah Platax, 1(4), 177-186.

Pratiwi, R. (2010). Asosiasi Krustasea Di Ekosistem Padang Lamun Perairan Teluk Lampung. Ilmu Kelautan Indonesian Journal of Marine Sciences, 15(2), 66-76.

Rahmawati, S., Irawan, A., Supriyadi, I. H., & Azkab, M. (2014). Panduan Monitoring Padang Lamun. Bogor: COREMAP-CTI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Retrieved from coremap. or. id/downloads/Lamun-27022015. pdf.

Rappe, R. A. (2010). Struktur Komunitas Ikan Pada Padang Lamun Yang Berbeda Di Pulau Barrang Lompo. Jurnal ilmu dan teknologi kelautan tropis, 2(2), 62-73.

Rijal, M., Rosmawati, T., Alim, N., & Amin, M. (2014). Bioakumulation heavy metals lead (Pb) and cadmium (Cd) seagrass (Enhalus acroides) in Waai and Galala Island Ambon. IJSBAR, 16(2), 349-356.

Riniatsih, I., & Endrawati, H. (2013). Pertumbuhan Lamun Hasil Transplantasi Jenis Cymodocea rotundata di Padang Lamun Teluk Awur Jepara. Buletin Oseanografi Marina, 2(1), 34-40.

Sahertian, D. E., & Wakano, D. (2017). Laju Pertumbuhan Daun Enhalus acoroides pada Substrat Berbeda di Perairan Pantai Desa Poka Pulau Ambon. Biosel (Biology Science and Education): Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan, 6(1), 61-68.

Septian, E. A., Azizah, D., & Apriadi, T. (2016). Tingkat Kerapatan dan Penutupan Lamun di Perairan Desa Sebong Pereh Kabupaten Bintan. (Skripsi), Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan Riau.

Sinaga, P. S., Zulfikar, A., Koenawan, C. J. (2016). Sebaran Jenis Lamun Di Perairan Desa Batu Licin Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. (Skripsi), Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan Riau.

Sofiana, U. R., Sulardiono, B., & Nitisupardjo, M. (2016). Hubungan Kandungan Bahan Organik Sedimen Dengan Kelimpahan Infauna Pada Kerapatan Lamun Yang Berbeda Di Pantai Bandengan Jepara. Management of Aquatic Resources Journal, 5(3), 135-141.

Supriadi, Kaswadji, R. F., Bengen, D. G., & Hutomo, M. (2012). Komunitas lamun di Pulau Barranglompo Makassar: Kondisi dan karakteristik habitat. Maspari Journal: Marine Science Research, 4(2), 148-158.

Supriyadi, I. H. (2009). Pemetaan Lamun Dan Biota Asosiasi Untuk Identifikasi Daerah Perlindungan Lamun Di Teluk Kotania Dan Pelitajaya. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 45(2), 167-183.

Supriyadi, I. H., Iswari, M. Y., & Suyarso, S. (2018). Kajian Awal Kondisi Padang Lamun Di Perairan Timur Indonesia. Jurnal Segara, 14(3), 169-177.

Tunang, A. S. (2009). Analisis Vegetasi Lamun Di Perairan Desa Ameth Kecamatan Nusalaut Kabupaten Maluku Tengah. (Skripsi), Jurusan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pattimura, Ambon.

Yusuf, M., Koniyo, Y., & Panigoro, C. (2013). Keanekaragaman Lamun di Perairan Sekitar Pulau Dudepo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Jurnal Nike, 1(1), 18-25.

Downloads

Published

2020-05-31