Analisis Kepadatan Larva Nyamuk Culicidae dan Anophelidae pada Daerah Dataran Rendah Di Kota Ambon Provinsi Maluku

Authors

  • Nina Yuliana Mulyawati
  • Abu Bakar Lessy Universitas Muhammadiyah Maluku
  • Dian Safitri Universitas Muhammadiyah Makassar

DOI:

https://doi.org/10.33477/bs.v10i2.1946

Abstract

Kasus yang terjadi di kota Ambon tahun 2014 dengan tingkat API (Annual Parasite Indence) sebesar 4,31% disebabkan karena kondisi geografis yang mempengaruhi proses perkembangan vektor nyamuk secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepadatan dan perbedaan larva nyamuk Culicidae dan Anophelidae pada daerah perbukitan dan dataran rendah dengan hubungan kejadian malaria dan filariasis di Kota Ambon. Sampel penelitian diambil dengan sistem acak (Random Sampling) dengan menggunakan rancangan Cross Sectional. Analisis kepadatan larva nyamuk diukur dengan menggunakan beberapa indikator yakni House Indeks, Container Indeks, Breteau Indeks dan Larval Density Indeks. Analisis perbedaan kepadatan larva nyamuk diuji dengan one way annova dan untuk melihat hubungan kondisi fisik dengan kejadian malaria dan filariasis diuji dengan chi square menggunakan SPSS versi 20. Hasil uji one way annova menyebutkan bahwa Fhitung (2,346) > F tabel (002), artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kepadatan larva nyamuk pada daerah perbukitan dan dataran rendah di Kota Ambon. Uji chi square juga menunjukkan bahwa nilai p < 0,05 artinya terdapat hubungan antara kondisi fisik terhadap kepadatan larva dan terdapat hubungan antara kepadatan larva dengan kejadian malaria dan filariasis di Kota Ambon. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kepadatan larva nyamuk pada dataran rendah lebih tinggi daripada daerah perbukitan, terdapat perbedaan antara kepadatan larva pada daerah perbukitan dan dataran rendah dan terdapat hubungan antara kondisi fisik dengan kepadatan larva serta terdapat hubungan antara kepadatan larva dengan kejadian malaria dan filariasis di Kota Ambon Provinsi Maluku

References

Andriani, Hasanuddin I, & Ruslan. (2014). Description Activities of Anopheles Mosquitoes in Humans and Animals Subdistrict Bontobahari Bulukumba Regency, Bagian Kesling Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Ardias. (2012). Environmental and Community Behavior Factor Associatied With The Incident of Filariasis in Sambas District. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol 11 No.2, Diakses November 2016

Arifin. (2013). Environmental factors related to the physical presence in the larva aedes aegypti dengue endemic areas kassi-kassi village in city makassar, Bagian kesehatan lingkungan, fakultas kesehatan masyarakat, UNHAS, Makassar.

Ayuningtyas & Eka D. (2013). Perbedaan Keberadaan Jentik Aedes Aegypti Berdasarkan Karakteristik Kontainer Di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue. Semarang, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas ilmu keolahragaan Universitas negeri Semarang.

Bustam, Ruslan, & Erniwati. (2012). Characteristics Of Larva Anopheles Breeding Sites Dolo District In South Village Bulubete Of Sigi Regency Central Sulawesi Province. Diakses April 2016

Dewi. (2016). Model Dinamik Interaksi Larva Nyamuk Culex dengan Larva Nyamuk Toxorrynehite dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Filariasis. Majalah Ilmiah Unikom. Vol 14 No.1, Diakses November 2016

DMS Fan Page. (2015). Dinkes Temukas 70 Kasus Endemik Filariasis di Maluku. Published 07 November 2015, Diakses November 2016

Epidemologi Filariasis di Indonesia, 2010, Pusat Data dan Survelans Epidemologi. Kementerian Kesehatan RI Vol 1, Diakses November 2016

Fitria, & Sri W. (2015). Analisis kepadatan larva nyamuk Anopheles SP di dalam rumah berdasarkan lingkungan di desa Sidareja Kecamatan Kaligondang kabupaten Purbalingga, Diakses April 2016

Harfriani & Haqkiki. (2012). Efektivitas Larvasida Ekstrak Daun Sirsak dalam Membunuh Jentik Nyamuk. Jurnal Kesehatan Masyarakat. KEMAS. 7 (2) (2012) 164-169, diakses Juli 2016

Joharina, Arum Sih & Widiarti (2014). Larvae Density as an Indicator of Dengue Haemorrhagic Fever Transmision in Endemic Area in East Java. Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 8 No. 2, 2014 : 33 – 40), diakses Juli 2016

Kaihena & Martha, E. (2012) fektivitas Ekstrak Etanol Daun Sirih (piper betle l.) Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Anopheles sp dan Culex. Molucca Medica, Volume 4, Nomor 1, Oktober 2012, hlm. 88-105, diakses Juli 2016

Kazwaini, M., & Martini S. (2006). Tempat Perindukan Vektor, Spesies Nyamuk Anopheles, Dan Pengaruh Jarak Tempat Perindukan Vektor Nyamuk Anophelesterhadap Kejadian Malaria Pada Balita. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 2, No. 2, Januari 2006: 173 –182 http://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-2-07.pdf, diakses Juli 2016

Komariah, (2010). Pengendalian Vektor. Jurnal Kesehatan Bina Husada. Vol 6 No.1 Maret 2010. diakses Juli 2016

Downloads

Published

2021-12-18