Analisis Efektivitas Ecoenzym Dari Limbah Organik Kulit Mentimun Sebagai Pengawet Tomat

Authors

  • Ninda Aulia Mahmudah Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Endang Tri Wahyuni Maharani Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Andari Puji Astuti Universitas Muhammadiyah Semarang

DOI:

https://doi.org/10.33477/bs.v10i2.2218

Abstract

Tomat (Solanum Lycopersicum) merupakan salah satu sayuran serta buah-buahan yang di gemari oleh masyarakat di Indonesia. Masa simpan tomat saat sudah matang memerah hanya membutuhkan waktu 1-2 hari ditempat terbuka hingga membusuk. Oleh sebab itu untuk mencegah pembusukan pada tomat dapat dilakukan cara pengawetan. Metode pengawetan buah yang paling baik adalah pengawetan alami secara biologis dengan larutan ecoenzym. Salah satu bahan alami untuk mengawetkan tomat adalah dengan memanfaatkan ecoenzym dari limbah organik kulit mentimun. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase volume produksi ecoenzym dengan variasi gula, perubahan tekstur pengawetan tomat setelah di semprot ecoenzym, dan perubahan aroma pengawetan tomat setelah di semprot ecoenzym. Ecoenzym yang menggunakan gula merah menghasilkan cairan ecoenzym dengan jumlah lebih banyak yaitu 3,2 liter dengan persentase volume ecoenzym adalah 95%. Ecoenzym yang menggunakan gula pasir menghasilkan cairan ecoenzym dengan jumlah volume lebih sedikit yaitu 2 liter dengan persentase volume ecoenzym adalah 61% Ecoenzym dari limbah kulit mentimun terbukti dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme penyebab kebusukan pada tomat. Pada pengawetan tomat yang disemprot menggunakan cairan ecoenzym gula merah mengalami kemunduran mutu pada hari ke-7, tomat yang disemprot cairan ecoenzym gula pasir mengalami kemunduran mutu pada hari ke-5, dan tomat yang tidak disemprot cairan ecoenzym mengalami kemunduran mutu pada hari ke-4. Kemunduran mutu tomat ditandai dengan tekstur empuk, lembek dan berair, serta aroma masam dan menyengat pada tomat.

Kata Kunci: Tomat, Ecoenzym, Limbah organik

References

Arun, C., & Sivashanmugam, P. (2015). Solubilization of waste activated sludge using a garbage enzyme produced from different pre-consumer organic waste. RSC Advances. https://doi.org/10.1039/c5ra07959d

BPTP Banten. (2005). Kajian Sosial Ekonomi Aren diBanten.www.litbang.pertanian.go.id. Diakses: 29 Oktober 2016.

Cahyono, B. (2007). Kedelai, Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani. CV Aneka Ilmu. Semarang.

Cushnie, T. P. T., & Lamb, A. J. (2011). Recent advances in understanding the antibacterial properties of flavonoids. In International Journal of Antimicrobial Agents. https://doi.org/10.1016/j.ijantimicag.2011.02.014

Gonze, D., Abou-Jaoudé, W., Ouattara, D. A., & Halloy, J. (2011). How molecular should your molecular model be? on the level of molecular detail required to simulate biological networks in systems and synthetic biology. Methods in Enzymology. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-381270-4.00007-X

Gyawali, R., & Ibrahim, S. A. (2014). Natural products as antimicrobial agents. In Food Control. https://doi.org/10.1016/j.foodcont.2014.05.047

In, Y. W., Kim, J. J., Kim, H. J., & Oh, S. W. (2013). Antimicrobial Activities of Acetic Acid, Citric Acid and Lactic Acid against Shigella Species. Journal of Food Safety. https://doi.org/10.1111/jfs.12025

Johansyah, A., Prihastanti, E., Kusdiyantini, E., Biologi, J., Sains, F., & Diponegoro, U. (2014). PENGARUH PLASTIK PENGEMAS Low Density Polyethylene (LDPE), High Density Polyethylene (HDPE)DAN Polipropilen (PP)TERHADAP PENUNDAAN KEMATANGAN BUAH TOMAT (Lycopersicon esculentum.Mill ). Buletin Anatomi Dan Fisiologi, 22(1), 46–57. https://doi.org/10.14710/baf.v22i1.7808

Mody Lempang. (2012). POHON AREN DAN MANFAAT PRODUKSINYA. Info Tekhnis Eboni.

Nazim, F., & Meera, V. (2017). Comparison of Treatment of Greywater Using Garbage and Citrus Enzymes. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology An ISO.

M. Syukur dan Helfi Eka Saputra. (2015). Bertanam Tomat di Musim Hujan. In Penebar Swadaya.

Rumokoi. (1990). Manfaat Tanaman Aren (Arenga Pinnata Merr). Buletin Balitka No. 10 Tahun 1990.

Sari, R. P., Puji, A., Endang, A., & Wahyuni, T. (2012). Pengaruh Ecoenzym Terhadap Tingkat Keawetan Buah Anggur Merah dan Anggur Hitam. 2009.

Sutyarso, P. M. R. R. (2019). Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Mentimun ( Cucumis sativus L .) terhadap Pertumbuhan Salmonella typhi Antibacterial Effectiveness of Cucumber ( Cucumis sativus L .) Ethanol Extract on Salmonella typhi Growth. Majority, 8, 144–149.

Supriyani, dkk. (2020) Pengaruh Variasi Gula Terhadap Produksi Ecoenzym Menggunakan Limbah Buah Dan Sayur. Seminar Nasional Edusainstek, 470–479.

Vora, J. D., Rane, L., & Kumar, S. A. (2014). Biochemical, Anti-Microbial and Organoleptic Studies of Cucumber (Cucumis sativus). International Journal of Science and Research.

Win, Yong Chia. (2011). Ecoenzyme Activating the Earth’s Self- Healing Power. Alih Bahasa: Gan Chiu Har. Malaysia: Summit Print SDN. BHD.

Published

2021-12-18