Eksplorasi Keanekaragaman Tumbuhan Tingkat Rendah sebagai Materi Pengembangan Modul Plantae Berbasis Kontekstual

Authors

  • Rani Sengka Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Puagrimaggalatung
  • Ahmad Yani Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Puangrimaggalatung
  • Sahriah Sahriah Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Puangrimaggalatung

DOI:

https://doi.org/10.33477/bs.v11i1.2697

Abstract

The diversity of low-level plants has been known for a long time and until now studies on lower-level plants are still being studied and increasingly being developed. Therefore, this study aims to identify the diversity of low-level plants in Labae village which can be used as a source of material for developing contextual-based modules in the village of Labae. plantae material in class X Senior High School (SHC). This study uses a survey method with exploratory techniques, namely research conducted by exploring areas where lower plants can be found by setting more thoroughly or thoroughly in a study. From the results of the study, it was found that there were 6 Thallophyta species from the fungal division, 3 Bryophyta species, and 8 Pteridophyta species. These low-level plant species will later be used in the development of contextual-based teaching materials in the form of modules for Plantae material in class X SHC.

 

Keywords: Exploration, Module, Low Level Plants

References

Hakiki, G. A., Lukitasari, M., & Pujiati, P. (2021). Berbasis Potensi Lokal Melalui Identifikasi Bryophyta di Desa Munggut Kabupaten Madiun. In Prosiding Seminar Nasional SIMBIOSIS (Vol. 5)

Hidayati, N., Maimunah, S., & Hanafi, N. (2017). Kajian Kimia Tanah di Hutan Pendidikan (Khdtk) Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Ziraa'ah Majalah Ilmiah Pertanian, 42(3), 169-173.

Juliyana, S., & Gayatri, Y. (2019). Keanekaragaman Tumbuhan Tingkat Tinggi Di Desa Tlontoraja Kabupaten Pamekasan Sebagai Bahan Ajar Berbasis Kearifan Lokal. PEDAGO BIOLOGI, 5(2).

Lestari, A., Lianah, L., & Hidayat, S. (2019). Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Kearifan Lokal Di Kawasan Wisata Goa Kreo Pada Materi Ekosistem Kelas X SMA Negeri 16 Semarang. Phenomenon: Jurnal Pendidikan MIPA, 9(1), 1-9.

Listyawati, M. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu di SMP. Jurnal Pendidikan IPA.1(1):61-69.

Musriadi, M., Jailani, J., & Armi, A. (2017). Identifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) sebagai Bahan Ajar Botani Tumbuhan Rendah di Kawasan Tahura Pocut Meurah Intan Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Pendidikan Sains (JPS), 5(1), 22-31.

Najid, A.A. (2015). Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis Kearifan Lokal Kota Tangerang. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Nurdyansyah, N. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu Pengetahuan Alambagi Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Renat, S. E., Novriyanti, E., & Armen, A. (2017). Pengembangan Modul Dilengkapi Peta Konsep dan Gambar pada Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup untuk Siswa Kelas VII SMP. Bioeducation, 1(1), 95-108.

Safitri, A. N., Subiki, S., & Wahyuni, S. (2018). Pengembangan modul IPA berbasis kearifan lokal kopi pada pokok bahasan usaha dan energi di SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika, 7(1), 22-29.

Setyowati, R., Parmin, dan A. Widiyatmoko. 2013. Modul IPA Berkarakter Peduli Lingkungan Tema Polusi sebagai Bahan Ajar Siswa SMK N 11 Semarang. Unnes Science Education Journal. 2(2): 245-253.

Sumarmi dan Amirudin. 2014. Pengelolaan Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal. Malang: Aditya Median Publishing.

Taradipa, Reda. Dan Siswandari. 2013. Pengaruh kombinasi Media Pembelajaran terhadap Minat Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Teknologi Pembelajaran akuntansi DI FKIP UNS Tahun 2013. Surakarta: UNS.

Published

2022-06-04