Implikasi Bivalvia Sebagai Biofilter Pencemaran Air Laut di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Deli Serdang
DOI:
https://doi.org/10.33477/bs.v12i1.4346Abstract
Penelitian ini bertujuan menguji kemampuan spesies dari kelas Bivalvia terhadap tingkat pencemaran air laut yang merupakan masalah klasik dan tidak pernah ada habisnya. Tidak hanya itu, hewan bercangkang (Bivalvia) ini pun mampu menyaring kandungan logam berbahaya dari komponen baja paduan yang memiliki tingkat racun sangat tinggi yang sering terkandung dalam limbah pabrik, yaitu merkuri. Namun, mungkin juga tidak semua spesies dari kelas Bivalvia memiliki kemampuan yang sama dalam menyerap atau menyaring air laut. Bagi nelayan, mereka hanya perlu mencari kerang kemudian hasilnya dikumpulkan ke pengepul lalu dijual, tanpa mereka ketahui betapa pentingnya kemampuan kerang ini bagi ekosistem, terutama dalam kemampuannya menyaring air laut yang tercemar. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti bertujuan untuk menguji secara langsung dan melihat kemampuan beberapa spesies yang umum atau terkenal yang banyak ditemukan oleh nelayan di pantai timur provinsi Sumatera Utara. Pengujian akan dilakukan secara langsung terhadap 10 jenis kerang yang banyak dijumpai di pantai timur Sumut yaitu Kerang Besar, Kerang Batik/Salome, Kerang Biru, Kerang Kapak, Kerang Kecil, Kerang Belang/Tiger, Kerang Panjang, Merak Kerang, Kemudi Kapal Kerang, Kerang Mutiara. Ke-10 jenis kerang tersebut dipilih secara purposive berdasarkan jumlah terbesar dan ukuran cangkang terbesar. Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis Duncan One Way Anova atau Rancangan Acak Lengkap. Pengujian sampel akan dilakukan pada air laut di Pantai Mangrove Percut Sei Tuan. Hasil pengujian akan memberikan kesimpulan mengenai implikasi atau keterlibatan Bivalvia dalam membantu mengatasi pencemaran air laut dan pengaruhnya terhadap ekosistem dan manusia yang mengkonsumsinya. Hasil penelitian ini juga akan bermanfaat sebagai acuan dan sumber acuan penelitian selanjutnya untuk penelitian selanjutnya dalam menggali potensi bioindikator dari filum invertebrata lainnya
Kata Kunci : Implikasi, Bivalvia, Biofilter, Pencemaran, Paluh Merbau
References
Afifuddin. (2013). Pengembangan Aplikasi.Mobile-Learning pada Smarthphone Berbasis Android. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: FST UIN Kalijaga.
Andri, Henky, Arief. 2015. Pola Sebaran Bivalvia di Zona Litoral Kampung Gisi Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal.umrah.ac.id.
Anonim. (2010). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta : Depkes RI
Fachrul, M. F. 2012. Metode Sampling Bioteknologi. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Ismail, Muhammad Masrul. 2013. Informasi Biologi dan Pemanfaatan Kerang Kerek(Gafarium Tumidum). Indonesia Institute of Sciences. UPT. Balai Konservasi Biota Laut Ambom. LIPI.
Jamila. 2018. Karakteristik Habitat dan Kepadatan Bivalvia di Zona Intertidal Perairan Desa Sungai Cingam Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru.
Saraswati, Arthana, Hendrawan. 2017. Analisis Kualitas Perairan pada Wilayah Perairan Pulau Serangan Bagian Utara Berdasarkan Baku Mutu Air Laut. Journal of Marine and Aquatic Science 3(2), 163-170 (2017).
Susana, Tjutju, 2009. Tingkat Keasaman (pH) dan Oksigen terlarut Sebagai Indikator Kualitas Perairan Sekitar Muara Sungai Cisadane. JTL 5(2): 33- 39.
Yusran. 2014. Identifikasi Keanekaragaman Jenis Kerang (Bivalvia) daerah pasang surut di Perairan Pantai Pulau Gosong Sangkala Aceh Barat Daya. Program
Studi Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Teuku Umar. Meulaboh
Downloads
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms: Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.