Struktur Komunitas dan Analisis Nilai Tutupan Lamun di Pulau Pramuka dan Pulau Karya, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu

Authors

  • Ronald Marceyl Universitas Negeri Jakarta
  • Mohammad Ananda Reza Kurniawan Universitas Indraprasta PGRI
  • Abraham Djembar Widjaja SMA Negeri 35 Jakarta
  • Finkan Anisa Putri Frefi SMA Negeri 48 Jakarta
  • Nadhira Nur Azizah SMA Negeri 48 Jakarta
  • Riconanda Altis Alfachry Prabowo SMA Negeri 68 Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.33477/bs.v12i2.5553

Abstract

Taman Nasional Kepulauan Seribu, merupakan kawasan konservasi perairan laut yang memiliki keunikan ekosistem kepulauan kecil serta perairan laut dangkal. Ekosistem padang lamun menjadi salah satu ekosistem sumber daya alam yang berada di wilayah perairan dangkal dan memiliki segudang manfaat bagi biota yang terkait dengan lingkungan sekitar. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui nilai tutupan lamun dan struktur komunitas ekosistem lamun di Pulau Pramuka dan Pulau Karya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2023 di pantai tenggara Pulau Karya dan pantai timur Pulau Pramuka. Metode penelitian yang digunakan ialah kuantitatif deskriptif. Pendataan jenis dan nilai tutupan lamun menggunakan metode line transect quadran. Pendataan dilakukan dengan menentukan titik dan garis transek sepanjang 50 m kearah laut. Pengambilan data lamun menggunakan frame quadran berukuran 100 x 100 cm2 dibagi menjadi 4 kisi yang diletakkan pada sisi kiri garis dan jarak antar kuadran 5 m, dengan total kuadran berjumlah 11. Jenis lamun yang ditemui pada stasiun pengamatan pantai bagian tenggara Pulau Karya homogen satu jenis yaitu Thalassia hemprichii. Sedangkan jenis lamun yang ditemui pada stasiun pengamatan pantai bagian timur Pulau Pramuka berjumlah empat jenis; Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halodule ovalis, dan Cymodocea rotundata. Nilai tutupan lamun pada stasiun pengamatan pantai tenggara Pulau karya diperoleh sebesar 22,16±8,72 menunjukkan kategori jarang. Sedangkan nilai tutupan lamun di stasiun pengamatan di pantai timur Pulau Pramuka adalah 80,49±8,81, menunjukkan kategori sangat padat.

References

Adi, W., Nugraha, A. H., Dasmasela, Y. H., Ramli, A., Sondak, C. F. A., & Sjafrie, N. D. M. (2019). Struktur Komunitas Lamun Di Malang Rapat, Bintan. Jurnal Enggano, 4(2), 148–159. https://doi.org/10.31186/jenggano.4.2.148-159

Assuyuti, Y. M., Rijaluddin, A. F., Ramadhan, F., & Zikrillah, R. B. (2016). Estimasi jumlah biomassa lamun di Pulau Pramuka, Karya dan Kotok Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta. Depik, 5(2), 85–93. https://doi.org/10.13170/depik.5.2.4914

Badi’ah. (2020). Laporan Capaian Renstra. Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Fahruddin, M., Fredinan, Y., & Isdradjad, S. (2017). Kerapatan dan penutupan ekosistem lamun di pesisir Desa Bahoi, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 9(1), 375–383. https://doi.org/10.29244/jitkt.v15i1

Kawaroe, M., Nugraha, A. H., Juraij, & Tasabaramo, I. A. (2016). Seagrass Biodiversity at Three Marine Ecoregions of Indonesia: Sunda Shelf, Sulawesi Sea, and Banda Sea. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 17(2). https://doi.org/0.13057/biodiv/d170228

Kurniawan, F., Imran, Z., Darus, R. F., Anggraeni, F., Damar, A., Sunuddin, A., Kamal, M. M., Murti Pratiwi, N. T., Ayu, I. P., & Iswantari, A. (2020). Rediscovering Halophila major (Zollinger) Miquel (1855) in Indonesia. Aquatic Botany, 161, 103171. https://doi.org/10.1016/j.aquabot.2019.103171

Lokollo, F. F. (2019). Komunitas Makro Alga Di Perairan Pantai Eri Teluk Ambon. TRITON : Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 15(1), 40–45. https://doi.org/10.30598/tritonvol15issue1page40-45

Nugraha, A. H., Ramadhani, P., Karlina, I., Susiana, & Febrianto, T. (2021). Sebaran Jenis Dan Tutupan Lamun Di Perairan Pulau Bintan. Jurnal Enggano, 6(2), 323–332. https://doi.org/10.31186/jenggano.6.2.323-332

Rachman, R. A., & Wibowo, M. (2022). Kajian Sedimen Tersuspensi di Muara Sungai Jelitik untuk Mendukung Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sungailiat, Kabupaten Bangka. Buletin Oseanografi Marina, 11(3), 255–262. https://doi.org/10.14710/buloma.v11i3.41125

Rahmawati, S., Irawan, A., Supriyadi, I. H., & Azkab, M. H. (2017). Panduan Pemantauan Padang Lamun. COREMAP CTI LIPI.

Rambe, R. Y. (2018). Studi Tutupan dan Kerapatan Lamun di Pesisir Pantai Pulau Pane Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara.

Rustam, A., Ningsih, Y. P. R., Suryono, D. D., Daulat, A., & Salim, H. L. (2019). Dinamika struktur komunitas lamun Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Jurnal Kelautan Nasional, 14(3), 179–190. https://doi.org/10.15578/jkn.v14i3.7761

Sari, R. M., Kurniawan, D., & Sabriyati, D. (2021). Kerapatan dan Pola Sebaran Lamun Berdasarkan Aktivitas Masyarakat di Perairan Pengujan Kabupaten Bintan. Journal of Marine Research, 10(4), 527–534. https://doi.org/10.14710/jmr.v10i4.31679

Sosiawan, T. G., Setia, T. M., & Sakdullah. (2022). Ekosistem Lamun dan Makrozoobenthos di Taman Nasional Kepulauan Seribu. Jurnal Techno-Fish, 6(2), 109–132.

Srimariana, E. S., Kawaroe, M., Lestari, D. F., & Nugraha, A. H. (2020). Keanekaragaman dan Potensi Pemanfaatan Makroalga di Pesisir Pulau Tunda. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 25(1), 138–144. https://doi.org/10.18343/jipi.25.1.138.

Published

2023-11-30