EFIKASI DOSIS PUPUK KOTORAN HEWAN DAN VOLUME AIR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KLON S-1 TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.)
DOI:
https://doi.org/10.33477/bs.v7i2.650Abstract
Tanaman kakao (Theobroma cacao L.) klon Sulawesi-1 (S-1) termasuk famili Sterculiaceae yang menghasilkan cokelat yang pengelolaan pertama kali ditemukan pada tahun 1.100 – 1.400 SM di Puerto Escondido-Honduras merupakan tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup penting dan menjadi salah satu komoditi unggulan Provinsi Maluku. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam pola faktorial yang terdiri dari: Faktor pertama adalah jenis pupuk kotoran hewan yang terdiri dari pupuk kotoran ayam (K1), sapi (K2), dan kambing (K3). Faktor kedua adalah dosis (D) masing-masing terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu D0 = 0 tha-1 (Kontrol), D1 = 5 tha-1, D2 = 10 tha-1, D3 = 15 tha-1. Faktor ketiga adalah volume air (V) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan, yaitu V0 = 0 ml (Kontrol), V1 = 20 ml, V2 = 40 ml, dan V3 = 60 ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak terdapat pengaruh interaksi antara dosis pupuk kotoran ayam, sapi, maupun kambing dengan volume air terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao (T. cacao L.) umur 42 HST karena diduga terjadi pencucian unsur hara dalam pupuk kotoran hewan akibat tidak seimbang antara ukuran polybag dengan volume air siraman. (2) Tidak terdapat pengaruh dosis pupuk kotoran ayam, sapi, maupun kambing terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao (T. cacao L.) umur 42 HST. Tetapi berdasarkan nilai rata-rata dari hasil Uji Lanjut Duncan taraf kepercayaan 95% terlihat bahwa dosis 5 tha-1 memiliki nilai rata-rata tertinggi terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah daun, dan panjang akar tunggang, jika dibandingkan dengan dosis 10 tha-1 dan 15 tha-1. Hal ini diduga karena baru pertumbuhan awal pada bibit tanaman kakao (T. cacao L.) umur 42 HST sehingga belum banyak membutuhkan unsur hara, sehingga dosis 5 tha-1 diduga telah sesuai kebutuhan pertumbuhan bibit tanaman kakao (T. cacao L.) umur 42 HST. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan perlakuan volume air terhadap pertumbuhan bibit tanaman kakao (T.cacao L.) umur 42 HST karena diduga bibit tanaman kakao telah mampu menyerap air dengan baik untuk proses metabolisme. Berdasarkan nilai rata-rata, maka dapat dinyatakan bahwa volume air 20 ml memiliki nilai rata-rata tertinggi pada variabel tinggi tanaman dan jumlah daun, sehingga dapat dinyatakan bahwa volume 20 ml yang paling baik untuk pertumbuhan bibit tanaman kakao klon Sulawesi-1 (S-1). Kata Kunci: T. cacao L. Klone S-1, Dosis Pupuk Kotoran Hewan, Volume AirReferences
Afriyeni, Y., Nasir, N., Periadnadi, Junjunidang. 2013. Jenis-Jenis Jamur Pada Pembusukan Buah Kakao (Theobroma cacao L.) di Sumatera Barat, Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio.UA) 2 (2): 124 – 129, ISSN: 2303 – 2162.
Agustina, L. 2004. Dasar Nutrisi Tanaman, Edisi Revisi Cet. Kedua, PT Rineka Cipta, Jakarta
Abdirahman, M.M., Shamsuddin, J., Teh Boon, S.C., Megat, W.P.E., Ali, P.Q. 2014. Effect Of Drip Irrigation Frequency, Fertilizer Source, and Their Interaction and Dry Metter and Yield Componen Of Sweet Corn. Journal of Crop Sciense. No.8 Vol.2, hal. 223- 231.
Anjum, A.S., Ehsanullah, Lanlan, X., Longchang, W., Farrukh, S.M. 2013. Exogenous Benzoic Acid (BZA) Treadment Can Induce Drought Tolerance In Soybean Plants By Improving Gas Exchange And Chlorophyil Contents. Journal of Crop, No.7 Vol.5, hal. 555-560.
Burhanudin, Suhartanto, M.R., Ilyas, Purwantara. 2011. Perubahan Biologi dan Fisiologis Sebagai Indikator Masak Bibit Kakao Hibrida, Jurnal Litri 17 (2), ISSN: 0853 – 8212, Hal. 41 – 50.
Corti, R., Flammer, J., Hollenberg, N.K., Lusches, T.F. 2009. Cocoa and Cardiovascular Health, Journal Circulation, American Heart Association, ISSN: 1524 – 4539.
Dwiyana, S.R., Sampoerno, Aldian, 2015. Time And Volume Of Water Supply In Seedling Palm Oil (Elaeis gueneensis Jacq.) In Main Nursery, Jurnal Jom Faperta Vol. 2 No. 1 Pebruari 2015, Agrotechnology Department, Agriculture Faculty, University of Riau
Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan Percobaan Untuk Ilmu-Ilmu Pertanian, Ilmu-Ilmu Teknik, Biologi, Penerbit CV. Armico, Cet. 1, Bandung.
Henrata, R., Sutardi. 2010. Evaluasi Media dan Frekuensi Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.), Jurnal Agrivigor, Vol. 3 No. 1, ISSN: 1979 5777
Harsini, T. dan Susilowati. 2004. Pemanfaatan Kulit Buah Kakao dari Limbah Perkebunan Kakao Sebagai Bahan Baku PULP dengan Proses Organosolv. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, Vol. 2 No. 2.
Hartatik, W., Widowati, L.R., 2005. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati, Kode Sumber: Summary-pupuk kandang.pdf
Hendarto E., Suwarso. 2013. Pengaruh Kombinasi Antara Pupuk Kandang dan Urea Pada Tampilan Aspek Pertumbuhan Tanaman Rumput Raja Pada Pemanenan Defoliasi Ke Empat. Bionatura, Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati dan Fisik, Vol. 15 No. 2, ISSN 1411-0903
Karmawati, E., Mahmud, Z., Syakir, Munarso, J., Ardana, K., Rubiyo. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Kakao, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, nitro PDF professional, Bogor.
Lestari, P.A., Hanibal, Syamsuddin, S. 2007. Substitution of Inorganic Fertilizer Kascing in Cocoa (Theobroma cacao L.) Seedings in Polybag. Jurnal Agronomi, Vol. 11 No. 2, ISSN: 1410 – 1939.
Lakitan, B. 2005. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan, PT RajaGrafindo, Jakarta
Mutryarny, E., Endriani, Lestari, S.U. 2014. Pemanfaatan Urine Kelinci Untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.) Varietas Tosakan. Jurnal Ilmiah Pertanian, Vol. 11 No. 2
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (PUSLITLOKA) Indonesia. 2010. Buku Pintar Budidaya Kakao, Penerbit AgroMedia, Jakarta Selatan, ISBN: 979-006-317-2.
Sutardi, Hendrata, R.. 2009. Respon Bibit Kakao Pada Bagian Pangkal, Tengah, dan Pucuk Terhadap Pemupukan Majemuk. Balai Pengakajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, Jurnal Agrovigor, Vol. 2 No. 2, ISSN 1979 5777
Suntoro, 2001. Pengaruh residu penggunaan bahan organik, dolomit dan KCl pada tanaman kacang tanah (Arachis hypogeae) pada Oxic Dystrudept di Jumapolo Karanganyar. Jurnal Habitat, 12 (3): 170-177
Sutedjo. 2002. Pupuk dan Pemupukan, Penerbit PT Rieneka Cipta, Jakarta
Sarno. 2009. Pengaruh Kombinasi NPK dan Pupuk Kandang terhadap Sifat Tanah dan Pertumbuhan serta Produksi Tanaman Caisim. Jurnal J. Tanah Trop., Vol. 14, No. 3, 2009: 211-219 ISSN 0852-257X
Sumarno, 1992. Pengaruh Teknologi Cadangan Air Dekat Perakaran Di Lahan Kering Terhadap Pertumbuhan Sengon Buto (Entrolobium cyclocarpum), Fakultas Pertanian Universitas Abdurachman Saleh, Situbondo, Kode Sumber: 2014-03-30-66 BAB 4.pdf
Salisbury, F.B. & C.W. Ross. 1992. Plant Physiology. 4thEd. Wadsworth Publishing Company Bellmount, California (Terjemahan Dian R. Rukman dan Sumaryono: Fisiologi Tumbuhan, Jilid 2- Biokimia Tumbuhan, Edisi Keempat, Penerbit ITB Bandung, Bandung, ISBN 979-8591-27-5
Sutriadi, M.T., R. Hidayat, S. Rochayati, dan D. Setyorini. 2005. Ameliorasi Lahan Dengan Fosfat Alam Untuk Perbaikan Kesuburan Tanah Kering Masam Typic Hapludox Di Kalimantan Selatan. hlm. 143-155 Dalam Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Sumber Daya Tanah dan Iklim. Buku II. Bogor, 14-15 September 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.
Syukur, A., Titi Wurdiayani, dan Udiono, 2000. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Turus Nilam Di Tanah Regosol Pada Berbagai Tingkat Kelengasan Tanah. hlm. 465-476 Dalam Prosiding Kongres Nasional VIII HITI. Pemanfaatan Sumberdaya Tanah Sesuai dengan Potensinya Menuju Keseimbangan Lingkungan Hidup dalam rangka Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. Buku I. Bandung 2-4 November 1999.
Sarawa, Arma, M.J., Mattola, M. 2014. Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merr) Pada Berbagai Interval Penyiraman Dan Takaran Pupuk Kandang (Vegetative Growth Of Soybean (G, lycine Max L. Merr) At Different Irrigation Frequencies And Manure Dosages). Jurnal Agroteknos, Vol. 4 No. 2, hal. 78-86, ISSN 2087-7706
Safuan, L. 2012. Pengaruh Bahan Organik Dan Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Melon (Cucumis melo L.). Jurnal Agroteknologi, No.2 Vol. 2, hal. 70-76.
Sulistyono, E., Suwarto, Ramdiani, Y. 2005. Defisit Evapotranspirasi sebagai Indikator Kekurangan Air pada Padi Gogo (Oryza sativa L.). Buletin Agronomi, No. 33 Vol.1, hal. 6-11.
Tsobeng, A., Tchoundjeu, Z., Lazare, K., Asaah. 2011. Effective Propagation of Diospyros crassiflora (Hiern) using twig cuttings. Internasional Juornal of Biosciences (IJB), ISSN: 2220-6655, Vol.1. No.4, p. 109 – 117.
Tsobeng, A., Asaah, E., Makueti, J., Tchoundjeu, Z., Damme, P.V. 2013. Propagation of Pentaclethra macrophylla Bent (Fabaceae) Through Seed and Rooting of Leafly Stem Cuttings. Internasional Juornal of Agronomy and Agrcultural Research (IJAAR), ISSN: 2223-7054, Vol.3, No.12, p. 10 – 20.
Wulan, S.N. 2001. Kemungkinan Pemanfaatan Limba Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Sebagai Sumber Zat Pewarna (β-Karoten). Jurnal Teknologi Pertanian, Vol.2 No. 2, Hal. 22-29.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms: Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.