APLIKASI AMPAS TEBU DAN KULIT PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)

Authors

  • Surati Surati
  • Nur Alim Natsir

DOI:

https://doi.org/10.33477/bs.v7i2.655

Abstract

Kangkung merupakan jenis tanaman sayuran daun. Tanaman ini berasal dari daerah tropis, terutama di kawasan Afrika dan Asia. Tanaman kangkung termasuk salah satu jenis tanaman hortikultura yang sangat digemari masyarakat Indonesia karena rasanya sangat gurih. Ampas tebu dan kulit pisang kepok mengandung unsur hara makro dan mikro yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung darat (Ipomea reptans Poir), selain itu ampas tebu dan kulit pisang belum dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ampas tebu dan kulit pisang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung darat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 2 faktor yaitu ampas tebu dan kulit pisang dengan perlakuan A0 (tidak menggunakan ampas tebu dan kulit pisang), A1 (ampas tebu 1,5 kg + 3 kg tanah/polybag) dan A2 (kulit pisang 1,5 kg + 3 kg tanah/polybag). Data hasil penelitian dianalisis secara statistic pada tinggkat kepercayaan 5% atau 1% akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pada pemberian ampas tebu dan kulit pisang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung darat (Ipomea reptans Poir). Hasil yang terbaik dalam penelitian ini adalah pada perlakuan A2 (Kulit pisang 1,5 kg) Kata Kunci: Kangkung Darat (Ipomea reptans Poir), Ampas Tebu, Kulit Pisang

References

Anonim, 2007. Pupuk Super Bionik. Forever Young. Jakarta.

Arman ,H, N, 2006. Manajemen Industri. Penerbit Andi. Yogyakarta

Djuariah, D. 2007. Evaluasi Plasma Nutfah Kangkung Di Dataran Medium Rancaekek. Jurnal Hortikultura.

Egli, 1999. Varitation in leaf starch and sink limitation during seed filling in soybeans Crop Sci. 39: 1361-1368

Gembong, T. 2005. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.

Hidayat, T. 2013. Pertumbuhan Dan Produksi Sawi (Brassica juncea L) pada Enceptiol dengan aplikasi kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit. Jurnal Agroteknologi Universitas Riau.Vol 7 (2): 1-9

Indriani, 2004. Membuat Kompos Secara KilatI. Penebar Swadaya. Jakarta

Lakitan, B. (1995). Hortikultura. Teori Budaya dan Pasca Panen. PT Raja. Grafindo

Musnamar, E. 2004. Pupuk Organik Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi Seri Agriwawasan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Parman, S. 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan

dan Produksi Kentang (Solanum tuberosum L.). Paper ilmiah Anatomi dan Fisiologi Vol. XV, No. 2

Rukmana, R. 1997. Bertanam Kangkung. Kanisius. Yogyakarta

Rosmarkam, A dan Nasih. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta

Sutanto. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Penerbit Kanisius. Jakarta

Sumarsono, 2007. Analisis Kuantitatif Pertumbuhan Kedelai. Jurusan Nutrisi dan Makanam Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Semarang

Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi Jilid 3A Untuk SMA Kelas XII Smester 1. Erlangga. Malang.

Salisbury dan Ross, 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB Bandung

Susanti, L. 2006. Perbedaan Penggunaan Kulit Pisang Terhadap Kualitas Nata (Skripsi). Semarang. Universitas Negeri Semarang.

Sitompul dan Guritno, 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Yuliarti, N. 2007. Media Tanam dan Pupuk Untuk Athurium Daun. Agromedia Pustaka Jakarta.

Published

2018-12-19