PERUBAHAN SOSIAL KEHIDUPAN PEREMPUAN SEKS KOMERSIL PRA DAN PASCA PENUTUPAN LOKALISASI DI KEBOBANG, MALANG

Authors

  • Nur Afni Khafsoh Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.33477/dj.v13i1.1396

Abstract

Penutupan lokalisasi di sejumlah tempat di Jawa Timur melahirkan perubahan, termasuk lokalisasi Kebobang di Kecamatan Malang. Perubahan terjadi pada bidang sosial, budaya, ekonomi dan struktur masyarakat lokalisasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif, dengan menyajikan gambaran fenomena penutupan lokalisasi dan perubahan sosial, yang terjadi sebelum penutupan lokalisasi dan setelahnya. Hasil penelitian ini adalah meski penutupan sudah dilakukan pemerintah, praktik prostitusi masih dijalankan meskipun tidak secara terang-terangan. Tiga bidang yang paling mengalami perubahan adalah bidang ekonomi, kesehatan serta keamanan yang dirasakan langsung warga lokalisasi, meliputi perempuan seks komersil, mucikari, pedagang, dan penyedia jasa lainnya.

References

Adib, M. (2012). Agen dan Struktur dalam Pandangan Pierre Bourdieu. eJournal Biokultur.

Daulay, P. (2018). Post-Closure Prostitution and The Adaptation Strategy of Sex Workers: Case Study of Dolly Prostitution Community, Surabaya. International Journal of West Asian Studies, 10(1), 13-22.

Handayani, T. D. (2014, Desember). Dolly Riwayatmu Kini. Humaniora, 11(2), 57-65.

Kenrick, D. T., Griskevicius, V., Neuberg, S. L., & Schaller, M. (2010). Renovating the Pyramid of Needs: Contemporary Extensions Built Upon Ancient Foundations. Sage Journals, 292-314.

Surya. (2014). Tujuh Lokalisasi di Kabupaten Malang Ditutup November. Malang: Tribun News.

Wisadirana, D., & Hakim, L. (2015). Perlawanan Sosial Masyarakat Lokalisasi Atas Kebijakan Pemerintah. Malang: Intelensia Media.

Wisadirana, D., & Hakim, L. (2015). Perlawanan Sosial Masyarakat Lokalisasi Atas Kebijakan Pemerintah. Malang: Intelensia Media.

Published

2020-06-30