Privatisasi Agama di Kalangan Muda Muslim Pada Era Disrupsi
DOI:
https://doi.org/10.33477/da.v15i2.4029Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi privatisasi yang terjadi di kalangan pemuda muslim di era disrupsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix methode atau metode campuran. Data yang digunakan sebagai dasar analisis menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner berupa pertanyaan tertutup dan terbuka kepada 100 responden. Data sekunder dalam penelitian ini dari literatur yang berasal dari jurnal-jurnal penelitian sebelumnya, website resmi serta buku-buku yang terkait. Penelitian ini menemukan bahwa privatisasi keagamaan kaum muda di era disrupsi diwujudkan dalam tiga bentuk identitas keagamaan: eksklusivisme, partikularisme, dan primordialisme. Manifestasi ini disebabkan akutnya akses media sosial bagi pemuda Muslim dan kebenaran konten media yang mereka akses tidak dapat dipertanggungjawabkan, sehingga mereka memiliki pemikiran sendiri tentang paham keagamaan, dan privatisasi ini dapat memicu intoleransi dan radikalisme beragama.References
Abdulkadir, A., & Long, I. J. (2021). The Impact of Privatization on Minority Faith Prison Chaplains in Canada. The Journal of Pastoral Care & Counseling : JPCC, 75(3), 199–206. https://doi.org/10.1177/15423050211032124
Abidin, Z. (2013). Islam Inklusif: Telaah atas doktrin dan sejarah. Humaniora, 4(2), 1273–1291. https://doi.org/https://doi.org/10.21512/humaniora.v4i2.3571
Alfin, J., Madjid, H. I., & Jannah, R. (2017). Membaca proses estetitasi dan privatisasi agama dalam novel Islam populer pasca Orde Baru: kajian strukturalisme genetik Goldman. In Laporan Penelitian Unggulan Interdisipliner. Yogyakarta.
Berger, P. (1997). Epistemological modesty: an interview with Peter Berger. Christian Century, 114(30), 974.
Bielefeldt, H. (2021). Providing an Open Space for Diversity: The Human Rights Approach to Dealing with Religion(s). Nordic Journal of Human Rights, 39(4), 413–419. https://doi.org/10.1080/18918131.2021.2020451
Casanova, J. (2009). The secular and secularisms. Social Research: An International Quarterly, 76(4), 1049–1066.
Creswell, J. W. (2014). Research design Qualitative quantitative and mixed methods approaches. In Research design Qualitative quantitative and mixed methods approaches (4th ed.). California: Sage Publicattions.
Crome, A. (2019). Cosplay in the pulpit and ponies at prayer: Christian faith and lived religion in wider fan culture. Culture and Religion, 20(2), 129–150. https://doi.org/10.1080/14755610.2019.1624268
Gałkowski, M., & Antosz, P. (2022). The hidden boundaries of public space: Awareness of civil rights restrictions in privatized urban squares in Poland. Cities, 127, 103722. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.cities.2022.103722
Gunadi, B. H., & Kurniawan, P. S. (2020). Penerapan Prinsip Habluminallah Dan Habluminannas Sebagai Konsep Pengendalian Internal Pada Pengelolaan Keuangan Masjid. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 11(1), 89–100. https://doi.org/https://doi.org/10.23887/jimat.v11i1.24647
Hasan, F. (2022). Muslim Instagram: Eternal Youthfulness and Cultivating Deen. Religions, 13(7), 658. https://doi.org/https://doi.org/10.3390/rel13070658
Jazila, S. (2020). Disruption Faces, Inequality, and Its Appearance in Religion: An Integrated Paradigm. Teosofia: Indonesian Journal of Islamic Mysticism, 9(2), 193–206. https://doi.org/https://doi.org/10.21580/tos.v9i2.5368
Jones, P. (1990). Universal principles and particular claims: from welfare rights to welfare states. Needs and Welfare.
Jubba, H. (2019). Kontestasi Identitas Agama: Lokalitas Spiritual di Indonesia. Yogyakarta: The Phinisi Press.
Kim, R. (2022). Under the Law: Public schools, religion, and equality after Carson v. Makin. Phi Delta Kappan, 104(1), 60–61. https://doi.org/https://doi.org/10.1177/00317217221123653
Kompas.com. (2022, December 9). Jenazah Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung Sempat Ditolak Keluarga karena Dianggap Teroris. Retrieved December 29, 2022, from https://bandung.kompas.com/read/2022/12/09/153253978/jenazah-pelaku-bom-bunuh-diri-di-bandung-sempat-ditolak-keluarga-karena
Kuyper, A. (1899). Calvinism: Six stone-lectures. Höveker & Wormser.
Marshall, T. H. (1982). The Right to Welfire. London: Heinemann.
Musrifah. (2021). Privatisasi Agama Globalisasi Gaya Hidup dan Komodifikasi Agama di Indonesia. Madaniyah, 11(1).
Nichols, T. (2017). The death of expertise: The campaign against established knowledge and why it matters. Oxford University Press.
Pattimahu, M. A. (2020). Agama dan Masa Depan Kebangsaan Indonesia. Dialektika, 13(1), 96–110. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33477/dj.v13i1.1362
Perez, N., & Rosman, E. (2022). From State Control to Regulation to Privatization of Religion–State Relations in Israel: Kashrut Reform as a Case-Study. Religions, 13(5), 455. https://doi.org/https://doi.org/10.3390/rel13050455
Qadir, Z. (2016). Kaum Muda, Intoleransi, dan Radikalisme Agama. Jurnal Studi Pemuda, 5(1), 429–445. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/studipemudaugm.37127
Schwab, K. (2016). The fourth industrial revolution (First US edition). In New York: Crown Business.
Sholikhah, F. A., & Faristiana, A. R. (2022). Perubahan Substansi Agama Melalui Perilaku Privatisasi Agama di Era New Media. Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era, 2(1), 207–220.
Sulanam, S. (2020). Ekspresi Keberagamaan Di Era Revolusi Industri 4.0 Desrupsi Ide, Pilihan Sikap, dan Kontestasi Ideologi Keberagamaan di Indonesia. Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 4(1), 28–52. https://doi.org/https://doi.org/10.32332/tarbawiyah.v4i1.1825
Wahyuni, D. (2021). Melampaui Sekularisasi: Meninjau Ulang Peran Agama di Ruang Publik pada Era Disrupsi. Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama, 4(2), 87–98. https://doi.org/https://doi.org/10.15575/hanifiya.v4i2.12699
Wigger, J. B. (2019). The religious imagination of children project: an initial research report. International Journal of Children’s Spirituality, 24(3), 228–242. https://doi.org/10.1080/1364436X.2019.1652572
Zaenuddin, A. (2020). Fenomena Beragama di Era Disrupsi, Post-Truth Society dan Komoditas Simbolik. Kompasiana.
Zamakhsari, A. (2020). Teologi Agama-agama Tipologi Tripolar; Eksklusivisme, Inklusivisme dan Kajian Pluralisme. Tsaqofah, 18(1). https://doi.org/10.32678/tsaqofah.v18i1.3180