Peran Misi Katolik Dalam Terbentuknya Kaum Cendekiawan Nusa Tenggara Timur

Authors

  • Winin Maulidya Saffanah Prodi Pendidikan Sejarah dan Sosiologi IKIP Budi Utomo Malang

DOI:

https://doi.org/10.33477/da.v15i2.4032

Abstract

Agama Katolik memiliki sejarah panjang di Indonesia khususnya di Nusa Tenggara Timur. Seiring dengan ekspansi Portugal, pada tahun 1562 tiga biarawan Dominikan memulai misi mereka di Pulau Solor, Nusa Tenggara Timur. Kesadaran Katolik untuk pendidikan di Nusa Tenggara Timur muncul ketika mereka mulai membangun seminari pertama pada tahun 1596. Di era kolonialisme Belanda, umat Katolik di Nusa Tenggara Timur tidak bisa leluasa bergerak dan memperluas keyakinannya. Dimulainya Ethische Politiek di Hindia Belanda pada akhir abad ke-19 membuat Katolik kembali dapat berkarya dengan bebas dan berpengaruh besar dalam dunia pendidikan. Di Nusa Tenggara Timur, yang sebelumnya dikuasai Ordo Jesuit, perubahan Ordo Societas Verbi Divini atau SVD menandai dimulainya perkembangan besar pengaruh Katolik di Nusa Tenggara Timur khususnya di bidang pendidikan. Ini dimulai dengan pendirian seminari di beberapa daerah. Setelah itu, muncul beberapa intelektual dari Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan literature review dengan metode sejarah dan mencari bagaimana berdirinya seminari mempengaruhi kebangkitan Cendekiawan Nusa Tenggara Timur. Data diperoleh dari beberapa buku, artikel, dan berita. Dari penelitian ini diketahui bahwa seminari memiliki peran sentral dalam kebangkitan intelektual Nusa Tenggara Timur terutama setelah Indonesia merdeka. Meski peran ini semakin berkurang, namun seminari masih memegang bagian substansial di dunia intelektual Nusa Tenggara Timur dan Indonesia saat ini.

Author Biography

Winin Maulidya Saffanah, Prodi Pendidikan Sejarah dan Sosiologi IKIP Budi Utomo Malang

Prodi Pendidikan Sejarah dan Sosiologi IKIP Budi Utomo Malang

References

Anderson, B. (2001): Imagined Communities; Komunitar-komunitas Terbayang. Yogyakarta: Insist Press – Pustaka Pelajar

Camnahas, A. (2020) The Catholic Mission in the Lesser Sunda Islands: Indonesia under the Society of the Divine Word (SVD) From One Apostolic Prefecture to Two Apostolic Vicariates (1913-1942). Roma: Apud Collegium Verbi Divin,

Dhakidae, D. (2003): Cendekiawan dan Kekuasaan dalam Negara dan Orde Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Dhakidae, D. (2015). Menerjang Badai Kekuasaan: Meneropong Tokoh-Tokoh dari Sang Demonstran Soe Hok Gie, Sampai Putra Sang Fajar, Bung Karno. Jakarta: Kompas.

Driyanto Pr. (2001). Pedoman Pembinaan Calon Imam di Indonesia: Bagian Seminari Menengah. Jakarta: Penerbit Komisi Seminari KWI

Faimau, G. (2009). NTT dan Intelektual Publik. Journal of NTT Studies 1 (2)

Fox, J.J. (1977). Harvest of the palm: ecological change in eastern Indonesia. Cambridge: Harvard University Press.

Hägerdal, H. (2012). Lords of The Land, Lords of The Sea: Conflict and adaptation in early colonial Timor, 1600-1800. Leiden: KITLV Press

Hartono, G dkk. (2012). Pedoman Pembinaan Seminari Menengah ST.Petrus Canisius Mertoyudan Magelang. Magelang: Seminari Menengah ST.Petrus Canisius.

http://sinergitas.id/seminari-tinggi-ledalero-di-flores-jadi-seminari-terbesar-dunia/#:~:text=Di%20sebuah%20bukit%20di%20tengah,Senin%20(20%2F5). diakses 22 Januari 2022

http://www.stfkledalero.ac.id/beranda/tentang-stfk/sekilas-stfk/ diakses 22 Januari 2022

https://www.seminariledalero.org/sejarah-singkat diakses 22 Januari 2022

htttps://sekolah.data.kemdikbud.go.id diakses 22 Januari 2022

Kartodirdjo, S. (1993): Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1500-1900: Dari Emporium sampai Imperium; Jilid 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Koentjaraningrat. (1984). Kamus Istilah Antropologi. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Jakarta: Depdikbud.

Kripendoff, K. (1991). Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodologi. Jakarta: Rajawali Press

Kuntowijoyo. (1995). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Kusnandar, Viva Budi. (2021). 10 Provinsi dengan Pemeluk Agama Katolik Terbesar (Juni 2021). https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/14/pemeluk-agama-katolik-di-ntt-terbanyak-nasional-pada-juni-2021#:~:text=Pemeluk%20agama%20Katolik%20di%20Nusa,juta%20jiwa%20pada%20Juni%202021.

Lombard, D. (1996). Nusa Jawa: Silang Budaya; Bagian 1: Batas-Batas Pembaratan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Mahasin, A & Natsir, I (Penyunting). (1984). Cendekiawan dan Politik. Jakarta: LP3ES

P.K, Poerwantana & Hugiono. (1987). Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: PT. Bina Aksara.

Poplawska, M. (2020). Performing Faith: Christian Music, Identity, and Inculturation in Indonesia. London: Routledge

Steenbrink, K & Aritonang, J.S. (2008) A History of Chrsitianity in Indonesia. Leiden: Brill

Steenbrink, K. (2007). Catholics In Indonesia, 1808-1942: A documented history; volume 2 The spectacular growth of a self-confident minority, 1903-1942. Leiden: KITLV

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tolo, Emilianus Yakob Soso, Haruskah Kita Memberikan Sumbangan Kepada Sekolah Katolik di Flores? Harian IndoPROGRESS. 15 Januari 2019 https://indoprogress.com/2019/01/%EF%BB%BFharuskah-kita-memberikan-sumbangan-kepada-sekolah-katolik-di-flores/ diakses 22 Januari 2022

Uzurasi, Michaella. (2021). Inilah 23 Imam dan Diakon yang Ditahbiskan Uskup Agung Kupang Hari Ini https://kupang.tribunnews.com/2021/12/18/inilah-23-imam-dan-diakon-yang-ditahbiskan-uskup-agung-kupang-hari-ini

Tumanggor, R. (2017). Gerbang Agama-Agama Nusantara (Hindu, Yahudi, Ru-Konghucu, Islam, & Nasrani): Kajian Antropologi Agama dan Kesehatan di Barus. Depok: Komunitas Bambu.

Van Klinken, G. & Berenchot, W. (Ed). (2016). In Search of Middle Indonesia: Middle Classes in Provoncial Towns. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia-KITLV Jakarta

Downloads

Published

2023-01-11