Skema Religius Sebagai Prediktor Terhadap Perilaku Toleransi Orang Ambon

Authors

  • Muhammad Kashai Ramdhani Pelupessy Institut Agama Islam Negeri Ambon

DOI:

https://doi.org/10.33477/da.v15i2.4033

Abstract

Toleransi merupakan isu yang akan terus hangat dibicarakan para ahli. Studi terbaru menunjukkan bahwa skema religius sangat kuat mempengaruhi perilaku toleransi individu yang secara positif berdampak pada situasi harmoni ditengah keberagaman. Meskipun demikian, sejauh ini studi tersebut masih minim direplikasi pada orang Ambon, Maluku. Olehnya itu, penelitian kuantitatif ini berusaha membuktikan sekaligus menjelaskan skema religius sebagai prediktor terhadap perilaku toleransi orang Ambon. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 66 orang, rata-rata usia (29 tahun) dan (Kristen = 25,8%; Islam = 74,2%). Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa skema religius sangat kuat memprediksi perilaku toleransi orang Ambon adalah p = 0,000 (p<0,05). Selain itu, kontribusi skema religius terhadap perilaku toleransi sebesar 21,4%. Artinya, ada sekitar 78,6% lainnya bahwa perilaku toleransi dipengaruhi variabel psikologis lain seperti empati, kerendahan hati intelektual, dan dukungan pemberian hak kepada orang lain. Skema religius bisa mempengaruhi perilaku toleransi pada responden orang Ambon karena distimulasi oleh pengaruh budaya lokal seperti pela dan masohi. Studi ini diharapkan menjadi rekomendasi bagi para pengambil kebijakan untuk lebih memperhatikan urgensi pembentukan skema religius melalui upaya melestarikan budaya lokal sehingga berdampak pada perilaku toleransi masyarakat. Studi ini masih memiliki keterbatasan yakni melibatkan sampel dalam jumlah terbatas sehingga studi selanjutnya perlu mempertimbangkan menggunakan sampel dalam jumlah lebih besar sehingga prediksi skema religius terhadap perilaku toleransi dapat digeneralisir ke sejumlah populasi. Olehnya itu, keterbatasan ini bisa menjadi rekomendasi bagi peneliti selanjutnya.

References

Afandi, I. N., Faturochman, & Hidayat, R. (2021). Teori kontak: Konsep dan perkembangannya. Buletin Psikologi, 29(2), 178–186. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.46193

Afif, A. (2020). Psikologi Suryomentaraman. IRciSoD. https://books.google.co.id/books/about/Psikologi_Suryomentaraman.html?id=qHDVDwAAQBAJ&redir_esc=y

Allport, G. W. (1954). The nature of prejudice. MA: Perseus Books.

Allport, G. W., & Ross, J. M. (1967). Personal religious orientation and prejudice. Journal of Personality and Social Psychology, 5(4), 432–443.

Amal, M. A. (2010). Kepulauan Rempah-rempah: Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950 (Edisi ke-2). Kepustakaan Populer Gramedia.

Anastacio, S., Vagos, P., Nobre-Lima, L., Rijo, D., & Jolliffe, D. (2016). The Portuguese version of the basic empathy scale (BES): Dimensionality and measurement invariance in a community adolescent sample. European Journal of Developmental Psychology. https://doi.org/10.1080/17405629.2016.1167681

Ardi, R., Tobing, D. H., Agustina, G. N., Iswahyudi, A. F., & Budiarti, D. (2021). Religious schema and tolerance towards alienated groups in Indonesia. Heliyon. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e07603

Azwar, S. (2015). Reliabilitas dan validitas (Edisi 4). Pustaka Pelajar.

Fariz, A. B. Al, & Saloom, G. (2021). The effect of intellectual humility, multicultural personality, and religious orientation toward religious tolerance on students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Psikis: Jurnal Psikologi Islami, 7(1), 10–19.

Farkac, B., Scott, Z., & Serek, J. (2020). Tolerance more than equality? Two facets of tolerance towards immigrants among Czezh adolescents. European Journal of Developmental Psychology. https://doi.org/10.1080/17405629.2020.1724534

Fiske, S. T., & Taylor, S. E. (2017). Social cognition: From brains to culture. In Online Resources. Sage Publication. https://study.sagepub.com/fiskeandtaylor3e

Gawali, G., & Khattar, T. (2016). The influence of multicultural personality on attitude towards religious diversity among youth. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, 42(1), 114–123. https://psycnet.apa.org/record/2016-10256-011

Hook, J. N., Davis, D. E., Tongeren, D. R. Van, Hill, P. C., Worthington Jr, E. L., Farrell, J. E., & Dieke, P. (2015). Intellectual humility and forgievenss of religious leaders. The Journal of Positive Psychology, 10(6), 499–506. https://doi.org/10.1080/17439760.2015.1004554

Hook, J. N., Farrell, J. E., Johnson, K. A., Tongeren, D. R. Van, Davis, D. E., & Aten, J. D. (2016). Intellectual humility and religious tolerance. The Journal of Positive Psychology. https://doi.org/10.1080/17439760.2016.1167937

Kemenag. (2019). Moderasi Beragama (Cetakan 1). Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

Kerlinger, F. N. (2014). Asas-asas Penelitian Behavioral (H. J. Koesoemanto (ed.); Cetakan 12). Gadjah Mada University Press.

Korol, L. D. (2017). Is the association between multicultural personality and ethnic tolerance explained by cross-group friendship? The Journal of General Psychology, 144(4), 264–282. https://doi.org/10.1080/00221309.2017.1374118

Kunzmann, U., Wieck, C., & Dietzel, C. (2018). Empathic accuracy: Age differences from adolescence into middle adulthood. Cognition and Emotion. https://doi.org/10.1080/02699931.2018.1433128

Madjid, N. (2019). Islam doktrin dan peradaban: Sebuah telaah kritis tentang keimanan, kemanusiaan, dan kemodernan. PT Gramedia.

Naim, N. (2013). Membangun toleransi dalam masyarakat majemuk telaah pemikiran Nurcholish Madjid. Harmoni: Jurnal Multikultural Dan Multireligius, 12(2), 31–42. https://doi.org/10.32488/harmoni.v12i2.153

Pelupessy, M. K. R. (2021). Karakteristik kepribadian nusantara dan relevansinya mengatasi perilaku negatif. Dialog, 44(2), 166–177. https://doi.org/10.47655/dialog.v44i2.460

Pelupessy, M. K. R., & Tihurua, O. Z. S. (2021). “Ipika mese-mese”: Ungkapan yang menggerakkan orang Siri-Sori Islam berperilaku sosial. Dialektika: Jurnal Pemikiran Islam Dan Ilmu Sosial, 14(2), 57–78. https://doi.org/10.33477/dj.v14i2.2531

Porter, T., Schumann, K., Selmeczy, D., & Trzesniewski, K. (2020). Intellectual humility predicts mastery behaviors when learning. Learning and Individual Differences. https://doi.org/10.1016/j.lindif.2020.101888

Putnam, R. D., & Campbell, D. E. (2010). American Grace: How Religion Divides and Unites Us. Simon & Schuster.

Rahman, A. A. (2018). Psikologi Sosial: Integrasi Pengetahuan Wahyu dan Pengetahuan Empirik (Monalisa (ed.); Edisi 2). PT Rajagrafindo Persada.

Rahman, A. A. (2020). Psikologi sosial: Integrasi pengetahuan wahyu dan pengetahuan empirik (Monalisa (ed.); 2nd ed.). PT Rajagrafindo Persada.

Ralahallo, R. N. (2009). Kultur damai berbasis tradisi pela dalam perspektif psikologi sosial. Jurnal Psikologi, 36(2), 177 – 188. https://doi.org/10.22146/JPSI.7894

Saifuddin, L. H. (2022). Moderasi Beragama: Tanggapan atas masalah, Kesalahpahaman, Tuduhan, dan Tantangan yang dihadapinya (Cetakan 2). Yayasan Saifuddin Zuhri.

Sopamena, C. A. (2020). Filosofi pela-gandong: Katup penyelamat masyarakat Maluku (P. Sopamena (ed.)). Deepublish. https://penerbitbukudeepublish.com/shop/buku-filosofi-pela-gandong-katup-penyelamat-masyarakat-maluku/

Streib, H., Hood, R. W., & Klein, C. (2010). The religious schema scale: Construction and initial validation of a quantitative measure for religious styles. The International Journal for the Psychology of Religion, 20(3), 151–172. https://doi.org/10.1080/10508619.2010.481223

Sudjatmiko, B. (2012). Politik aliran dalam pancasila: Keniscayaan sejarah dan antitesis fundamentalisme. In I. Ali-Fauzi & S. R. Panggabean (Eds.), Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita (Edisi digi, pp. 73–82). Democracy Project.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Cetakan 27). Alfabeta.

Sumanto. (2011). Kesejahteraan subyektif menurut Ki Ageng Suryomentaram (KASM) dalam perspektif psikologi kontemporer. Buletin Psikologi, 19(1), 29–37.

Syeirazi, K. M. (2020). Wasathiyah Islam: Anatomi, Narasi, dan Kontestasi Gerakan Islam (Cetakan 1). Alif.id.

Tihurua, O. Z. S. (2019). Lanskap budaya komoditas kopra (Tinjauan antropologis terhadap dinamika komoditas kopra di Yainuelo). Universitas Indonesia.

Tongeren, D. R. Van, Hakim, S., Hook, J. N., Johnson, K. A., Green, J. D., Hulsey, T. L., & Davis, D. E. (2015). Toward an understanding of religous tolerance: Quest religousness and positive attitudes toward religiously dissimilar others. The International Journal for the Psychology of Religion. https://doi.org/10.1080/10508619.2015.1039417

Trimulyaningsih, N. (2017). Konsep kepribadian matang dalam budaya Jawa-Islam: Menjawab tantangan globalisasi. Buletin Psikologi, 25(2), 89 – 98. https://doi.org/10.22146/BULETINPSIKOLOGI.28728

Widaningrum, A. (2006). Carl Gustav Jung, teori transformasi dan relevansinya pada organisasi birokrasi. Buletin Psikologi, 14(2), 69–78. https://doi.org/10.22146/BPSI.7487

Widyarini, N. (2008). Kawruh jiwa Suryomentaram: Konsep emik atau etik? Buletin Psikologi, 16(1). https://doi.org/10.22146/BPSI.7496

Witenberg, R. T. (2019). The Psychology of Tolerance Conception and Development. Springer. https://doi.org/10.1007/978-981-13-3789-5

Wong, I. H. M., & Wong, T. T. Y. (2021). Exploring the relationship between intellectual humility and academic performance among post-secondary students: The mediating roles of learning motivation and receptivity to feedback. Learning and Individual Differences. https://doi.org/10.1016/j.lindif.2021.102012

Downloads

Published

2023-01-11