Peran Komunikasi Pela Gandong Dalam Menjaga Keharmonisan Masyarakat Maluku
DOI:
https://doi.org/10.33477/da.v16i2.5843Abstract
Masyarakat Maluku diyakini telah memiliki pranata sosial budaya yang cukup baik, yang disebut Pela Gandong yang bercorak sosio genealogis. Penelitian yang berjudul peran komunikasi pela Gandong dalam menjaga keharmonisan masyrakat Maluku bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa peran komunikasi pela Gandong dalam tradisi masyarakat Maluku. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif kepustakaan(penelitian literatur) dengan menggunakan data dari berbagai referensi, baik primer maupun sekunder, data dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi, yaitu membaca (readeng text, mengkaji, mempelajari dan mencatat literatur yang berkaitan dengan isu yang di bahas. Berdasarkan hasil temuan dapat disimpulkan bahwa Pela Gandong adalah suatu ikatan persatuan dan saling mengangkat saudara walaupun tidak ada ikatan darah dan cara penyelesaian konflik yang terjadi di Maluku diselesaikan dengan memberikan porsi bagi petua adat untuk bermediasi dan berkomunikasi menyelesaikan konflik tersebut, hasil kesepakatan penyelesaian konflik melalui pranata dan petua adat memiliki kekuatan yang mengikat bagi kelompok masyarakat yang terlibat dalam konflik.References
An, B. A.-Q. U. R. (2020). Almarhalah | Jurnal Pendidikan Islam. 1, 63–78.
ASM. (n.d.). Pengertian Komunikasi » Komunikasi UIN Bandung. Komunikasi UIN Bandung. Retrieved October 27, 2023, from https://komunikasi.uinsgd.ac.id/pengertian-komunikasi/
Bakri, H. (2015). Resolusi Konflik melalui Pendekatan Kearifan Lokal Pela Gandong di Kota Ambon. 1(1), 51–60.
Bartels, D. (2000). Tuhanmu Bukan Lagi Tuhanku : 1–22.
Hasudungan, A. N., Sariyatun, S., Joebagio, H., & Sartika, L. D. (2020). Transformasi kearifan lokal pela gandong dari resolusi konflik hingga pendidikan perdamaian di maluku. Fikri: Jurnal Kajian Agama, Sosial Dan Budaya, 5(1), 37–50.
Heryadi, H., & Silvana, H. (n.d.). Komunikasi Antarbudaya dalam Masyarakat Multikultur. Jurnal Kajian Komunikasi, 1(1), 95–108. https://doi.org/10.24198/jkk.v1i1.6034
Ismail, faisal. (2014). Dinamika Kerukunan Antarumat Beragama ( anang S. wardan (Ed.)). PT Remaja Rosdakarya.
Ismail, N., & AG, M. (2011). KONFLIK Umat Beragama Dan Budaya Lokal. CV Lubuk Agung.
Jhon pieris. (2004). Tragedi Maluku: Sebuah Krisis Peradaban Analisis Kritis Aspek Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Keamanan. yayasan Obor Indonesia.
Lawalata, jandry welmro. (2017). pela gandong sebagai konseling orang basudara dan agen perdamaian konflik islam-kristen di Ambon.
Leirissa, R. Z. (1975). Maluku Dalam Perjuangan Nasional Indonesia. Lembaga Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Malisngorar, J. (2017). Pela gandong sebagai sarana penyelesaian konflik. 22(1), 66–79. http://jurnal-perspektif.org/index.php/perspektif/article/view/589
Mulyana, D., & Rakhmat, J. (2010). Komunikasi Antarbudaya (mukhlis (Ed.)). PT Remaja Rosdakarya.
pemerintah provinsi maluku. (n.d.). portal resmi .
Pengertian Harmoni, Harmonis dan Harmonisasi - Kanal Pengetahuan dan Informasi. (n.d.). Retrieved October 29, 2023, from https://www.kanalpengetahuan.com/pengertian-harmoni-harmonis-dan-harmonisasi
Porter, richard e, R, E., & Daniel, M. (2010). Komunikasi Lintas Budaya Communication Between Cultture (7th ed.). Salemba Humanika.
Rakhmat, J. (1984). Metode Penelitian Komunikasi (T. surjaman (Ed.)). Remadja Karya.
Rakhmat, J. (2011). Psikologi Komunikasi ( tjun Surjaman (Ed.)). Remaja Rosdakarya.
Siwalette, R. yuliam. (2012). sejarah pela gandong. WordPress.Com. alangforsamua.wordpress.cpm
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. ALFABETA.
Sumodiningrat, G., & Agustian, A. G. (2008). Mencintai bangsa dan negara: pegangan dalam hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia. Sarana Komunikasi Utama.
Wirawan. (2009). Konflik Dan Manajemen Konflik. Salemba Humanika.