Masjid dan Gereja Orang Basudara: Tradisi Damai Membangun Rumah Ibadah Salam Sarena di Maluku - Indonesia

Authors

  • Abdul Manaf Tubaka IAIN AMBON

DOI:

https://doi.org/10.33477/da.v16i2.6903

Abstract

This research aims to explore the construction of a culture of peace in kinship relations (gandong) among the villages of Booi, Aboru, Kariu, and Hualoy (BAKH), Christian-Muslim communities, which have a culture-brotherhood narrative. Located on various islands in Central Maluku, these villages preserve the narrative of culture-brotherhood as the basis of social and religious life. Embracing different religious beliefs, the four villages celebrate cultural-kinship ties through religious symbols: churches and mosques. In 1971, the four villages built a mosque in Hualoy, a Muslim village. Even though the three have different religious beliefs, this mosque is classified as a mosque with BAKH. In the midst of the 1999 – 2004 Maluku conflict which turned Ambon, the capital of Maluku Province, into social segregation, the four villages rebuilt the Kariu church, a Christian village in 2017. Support for the construction of this church came from BAKH residents in Maluku and the diaspora. Using ethnographic methods, this research investigates the cultural narrative behind the performativity of Christians-Muslims involved in previous conflicts, but collectively rebuilding religious holy places. This research concludes that kinship cultural relationships, performative actions and shared symbols contribute to the peace building process in the post-conflict region, Maluku.

Keywords: Construction, Culture of Peace, Collaboration with BAKH, Cultural and Religious Identity

References

Abdullah, Irwan. 2006. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Abdullah, Amin. 2020. Menata Interrelasi Agama dan Peradaban dalam Institusionalisasi dan Rasionalisasi. Dialektika Agama dan Peradaban. Yogyakarta. IRCiSoD.

Abdullah, Irwan. 2018. Communalism shattered: Thirty years of conflict experiences in the Province of Aceh, Indonesia. Antropological Notebook.

Al Qurtubi, Sumanto. 2013. Peacebuilding in Indonesia: Christian-Muslim Alliances in Ambon Island. Islam and Christian-Muslim Relations. https://doi.org/10.1080/09596410.2013.785091.

Asyathri, Helmia. Et. al. 2014. Diplomasi Hibrida: Perempuan dalam Resolusi Konflik Maluku. Indonesian Journal of Women’s Studies. Vol.2, No.1.

Ade, Samsul, 2015. Budaya Lokal Sebagai Media Resolusi Dan Pengendalian Konflik Di Provinsi Maluku (Kajian,Tantangan Dan Revitalisasi Budaya Pela). Jurnal POLOTIKA. Vol. 6, No.2, Oktober.

Brauchler, Birgit. 2017. Dimensi Budaya dalam Perdamaian: Sebuah kisah tentang Desentralisasi dan Rekonsiliasi di Indonesia. Yogyakarta. Penerbit Ombak.

Bartels, Dieter. 2017. Di Bawah Naungan Gunung Nunusaku Muslim-Kristen Hidup Berdampingan di Maluku Tengah. Jakarta. KPG.

Berger, Peter L. and Thomas Luckmann. 1990. Tafsir Sosial atas Kenyataan. Terj, Hasan Basari dari The Social Construction of Reality. A Treatise in the Sociology of Knowledge. Jakarta: LP3S.

Berger, Peter L. 1991. Langit Suci: Agama sebagai Realitas Sosial. Jakarta: LP3ES

Bartels, Dieter. 2015. Kebangkitan Adat dan Lembaga Kolonial dalam Penyelesaian Kerusuhan antara Kelompok Muslim dan Kelompok Kristen di Ambon, dalam Kegalauan Identitas: Agama, Etnisitas, dan Kewarganegaraan pada Masa Pasca-Orde Baru. Jakarta: GRASINDO.

Boudon, R. 2004. The Proverty of Relativism. Cambridge, Bardwell.

Emy Susanti, et.al. 2005. “Penelitian Kualitatif: Sebuah Pengantar.” Jakarta: Kencana.

Gross, PR., dan Levitt, N. 1994. Higher Superstition. Baltimore: Jhons Hopkins University Press.

Hasudungan, Anju Nofarof et. al. 2020. Transformasi Kearifan Lokal Pela Gandong Dari Resolusi Konflik Hingga Pendidikan Perdamaian Di Maluku. Fikri: Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Volume 5, Nomor 1, Juni 2020 DOI: https://doi.org/10.25217/jf.v5i1.784.

Hidayat, Kamaruddin dan Gaus, Ahmad AF. 2006. 13 Abd Eksistensi Islam di Bumi Nusantara. Bandung. Mizan.

Kuntowijoyo. 2006. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana

Kadir, Hatib Abdul. 2019. Dari Agen ke Struktur. Mitos dan Rumor di Maluku. (Makalah)

Lukito, Ratno. 1998. Pergumulan Antara Hukum Islam dan Adat di Indonesia. Jakarta. INIS

Lattu, Izak Yohan Matriks. 2014. Oralitiy and Interreligious Relationship:The Role of Collectove Memory In Cristian-Muslim Engagements In Maluku, Indonesia. Berkeley, California. Disertasi belum diterbitkan.

Lestari, Dewi Tika & Yohanes. 2020. Parihala Merawat Damai Antar Umat Beragama Melalui Memori Kolektif dan Identitas Kultural Masyarakat Maluku. Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama.

Madjid, Nurcholish. 1995. Islam Agama Kemanusiaan. Membangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia. Jakarta. Paramadina.

Miles, B. Matthew dan A. Michael Huberman, 1992. Analisis Kualitatif. Jakarta: UI Press.

Malatuny, Yakob Godlif dan Ritiauw, Samuel. 2018. Eksistensi Pela Gandong Sebagai Civic Culture dalam Menjaga Harmonisasi Masyarakat di Maluku. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal.

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA

Sudikin, Basrowi. 2002. Metode Penelitian Kualitatif perspektif Mikro. Surabaya: Insan Cendekia Surabaya.

Sulaiman, Aimie. 2016. Memahami teori konstruksi sosial Peter L. Berger. Jurnal Society, Volume VI, Nomor I, bulan Juni.

Syarif, Abdul Rilan. 2019. Media Sosial Sebagai Sarana Jihad dalam Memelihara Kedamaian di Maluku Pasca Konflik 1999. Annual Symposium on Pesantren Studies (AnSoPS). Prosiding Nasional Volume 01 Tahun 2019.

Sokal. A.D., dan Bricmont, J. 1998. Fashionable Nonsense. Newyork. Picador.

Topatimasang, Roem. 2015. Meluruskan Anggapan Bengkok. Dalam Kardono Setyorakhmadi, Melawat ke Timur: Menyusuri Semenanjung Raja-Raja. Yogyakarta: BUKU MOJOK.

Putuhena, M. Saleh. 2006. Interaksi Islam dan Budaya di Maluku. Perspektif Historis dan Religio Politik dalam 13 Abad Eksistensi Islam di Bumi Nusantara. Bandung, Mizan.

Pristiwani, Tanita dan Pattiasina, Sari. 2017. Representasi Budaya Maluku dalam Film Cahaya dari Timur: Beta Maluku. Jurnal E-Komunikasi.

Weisner, S. Thomas. 2011. Budaya, Masa Kecil, dan Kemajuan di Afrika Sub-Sahar. Dalam: Lawrence E. Harrison dan Samuel P. Huntongton, Kebangkitan Peran Budaya. Bagaimana Nilai-Nilai Memberikan Kemajuan Manusia. Jakarta. LP3ES.

Weinberg, Darin. 2012. Konstruksionisme Sosial dalam Bryan S. Turner ed., 2012. Teori Sosial Dari Klasik Sampai Postmodern. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Yuningsi, Ani. 2006. Implementasi Teori Konstruksi Sosial dalam Penelitian Public Relation. Jurnal Mediator, vol. 1. No. 1 bulan Juli.

Fidiyani, R. (2016). Dinamika Pembangunan Rumah Ibadah Bagi Warga Minoritas di Jawa Tengah. Jurnal Unisbank, 501–510.

Halim, A., & Mubarak, Z. (2021). Pola Konflik Agama Di Wilayah Plural: Studi Kasus Pendirian Rumah Ibadah Di Kota Jambi. TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 19(1), 85–109. https://doi.org/10.30631/tjd.v19i1.128

Kadir, H. A. (2016). Sapa Bale Batu, Batu Bale Dia1: Politik Revivalisme Tradisi Siwa lima Orang “Ambon” Pasca Konflik. Lakon : Jurnal Kajian Sastra Dan Budaya, 1(1), 61–75. https://doi.org/10.20473/lakon.v1i1.1918

Lestari, D. T. (2020). Membangun Harmoni Sosial Melalui Musik dalam Ekspresi Budaya Orang Basudara di Maluku. Panggung, 30(3), 375–391. https://doi.org/10.26742/panggung.v30i3.1267

M Hasan Abdilah, N. . 17105040027. (2021). Ketegangan Kolektif Pada Perilaku Beribadah Jemaah (Studi Kasus Jemaah Masjid Nur Farhan Padukuhan Papringan, Desa Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta). 131. https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44153/

Mukri Aji, A. (2014). Identifikasi Potensi Konflik Pra dan Pasca Pendirian Rumah Ibadah Di Indonesia dan Upaya Untuk Mengatasinya. 2(1), 1–16.

Natalia, L. (2018). Konflik dan Integrasi Sosial Antarumat Beragama: Studi Kasus Pendirian Gereja Kristen Indonesia Gayungsari di Surabaya. Skripsi. http://digilib.uinsby.ac.id/

Utoyo, M. (2016). Akar Masalah Konflik Agama di Indonesia. In Jurnal Lex Librum (Vol. 3, Issue 1, pp. 367–375).

Zainuddin, M. (1989). Soluasi Mencegah Konflik Antar Umat Beragama.

Published

2023-12-12