Pelaksanaan Assesmen Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) SMP Negeri 94 Maluku Tengah
DOI:
https://doi.org/10.33477/mangente.v2i2.4113Abstract
Guru Bimbingan Konseling menggunakan Analisis Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) untuk memahami dan mengidentifikasi kebutuhan siswa dalam penyelenggaraan layanan bimbingan konseling, baik secara individu maupun dalam kelompok. Melalui AKPD, guru dapat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perkembangan siswa, memperoleh informasi tentang masalah yang dihadapi, serta menentukan strategi yang tepat untuk membantu siswa dalam mencapai potensi penuh mereka. Dengan menggunakan pendekatan ini, guru Bimbingan Konseling dapat memberikan pelayanan yang lebih efektif dan relevan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing siswa.Tujuan dari kegiatan pelaksanaan asesmen kebutuhan peserta didik adalah untuk membantu guru bimbingan konseling mendapatkan informasi kebutuhan peserta didik di sekolah terkait dengan permasalahan yang dialami oleh peserta didik antara lain masalah pribadi, masalah sosial, masalah belajar dan masalah karir. Proses AKPD dalam membantu guru Bimbingan Konseling mengidentifikasi kebutuhan siswa melalui beberapa tahapan, antara lain persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dari analisis kebutuhan peserta didik (AKPD) dapat membantu guru bimbingan konseling mendapatkan informasi bagi peserta didik yang memerlukan layanan bimbingan konseling, masalah yang paling dominan pada kelas VII masalah bidang pribadi dengan total masalah 208 (45.71%), Kelas VIII masalah belajar dengan total masalah 127 (33.25%) dan kelas IX dengan masalah pribadi dengan total 249 (28.36%)
Kata kunci: Pelaksanaan, Asesmen, Kebutuhan, Peserta didik
References
Annisa Fitria Nasution. (2021). ANALISIS ASESSMEN KEBUTUHAN SISWA DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BK DI SEKOLAH. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Ar-Rahman, 8.
Jeanete O Papilaya, S. M. (2023). Pengungkapan Masalah Siswa SMP Negeri 94 Maluku Tengah. Pedagogika:Jurnal Pedagogik Dan Dinamika Pendidikan, 11(1), 96–101.
Kebudayaan, K. P. dan. (2013). Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk Guru BK “Asesmen dalam bimbingan dan konseling.”
Kebudayaan, K. P. dan. (2016). Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama . Ditjen Guru Dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling Sekolah Menengah Atas (SMA). Ditjen Guru Dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, 1–144.
Mahaly, S., Ellis, R., Tuasikal, J. S. M., Keguruan, F., Pattimura, U., Konseling, B., Keguruan, F., & Gorongtalo, U. N. (2022). Pelaksanaan Pesantren Ramadhan bagi Peserta Didik SMP Al-Hilaal Yainuelo Bersama Prodi Bimbingan Konseling FKIP UNPATTI. 2(2), 76–79.
Mahaly, S., & Rumahlewang, E. (2022). Analysis of Student Misconceptions in the Implementation of Counseling Guidance Services in Schools Analisis Kesalahpahaman Siswa Dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah. 1(3), 287–296.
Mahaly Sawal, R. E. (2021). Cooperation Between Counselingcourses Teacher And Teacher in Hekping Students’ Learning Activities. International Journa L of Education, Information Technology and Others (Ijeit), 4(2), 467–473. https://doi.org/10.5281/zenodo.5221556
Permadin, L. P. (2021). Asesmen kebutuhan konseli dalam perencanaan program bimbingan dan konseling di sekolah menengah pertama 1 meiga latifah putri permadin & 2. 111, 27–33.
Rahmad, M., Husen, M., & Fajriani, F. (2019). Analisis Kebutuhan Siswa Dalam Penyusunan Program Layanan Bimbingan Dan Konseling. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan Dan Konselin, 4(2), 88–98.
Wati, I. A. A. (2018). Layanan Bimbingan Dan Konseling Pribadi Sosial Dalam Menumbuhkan Sikap Positif Siswa. Al-Tazkiah, 7(2), 91–111. https://doi.org/10.20414/altazkiah.v7i2.655