TRADISI LAWA SAFAR DI NEGERI MORELLA, KECAMATAN LEIHITU KABUPATEN MALUKU TENGAH

Authors

  • Muhammad Saiful Manilet IAIN Ambon
  • H. Rajab Rajab IAIN Ambon

DOI:

https://doi.org/10.33477/jsi.v10i2.2323

Keywords:

lawa safar, tolak bala’, mubah, Morella

Abstract

Abstract : This research is about the Lawa Safar tradition, a term used by the Morella people to refer to the bath routine on the last Wednesday of Safar month in the Islamic calendar every year. Its aim is to find out its historical roots, analyze it from the aspects of Islamic law, and see the prospects for its development. This descriptive qualitative research relies on literature sources which are strengthened by interviews of ritual actors. From the analysis carried out, it is not certain when Lawa Safar began to be carried out, but as in other places that carry out a similar tradition, the Lawa Safar ritual is influenced by the assumption that Safar is the month of disaster. Lawa Safar is carried out as an effort to repel reinforcements', a prayer to save people from danger and disaster. There is nothing contrary to the teachings of Islam in the series of Lawa Safar rituals, therefore, this tradition can be maintained as one of the syiars of Islam. Moreover, with the status of Morella today as one of the main tourist destinations in Maluku, it is very possible for the Lawa Safar tradition to be developed into one of the annual religious tourism events.

Abstrak : Penelitian ini tentang tradisi Lawa Safar,  istilah yang digunakan oleh orang Morella untuk menyebut ritual mandi di Rabu terakhir bulan Safar dalam penanggalan Islam setiap tahun. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui akar sejarahnya, menganalisisnya dari aspek hukum Islam, dan melihat prospek pengembangannya. Tipe penelitian deskriptif kualitatif, data data diperoleh dari  literatur pustaka dan hasil wawancara dari pelaku ritual. Dari analisis yang dilakukan, tidak diketahui dengan pasti kapan Lawa Safar mulai dilaksanakan, tapi seperti halnya di tempat-tempat lain yang melakukan tradisi serupa, ritual Lawa Safar dipengaruhi anggapan bahwa Safar adalah bulan datangnya bencana. Lawa Safar dilakukan sebagai upaya tolak bala’, doa untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya dan bencana. Tak ada hal yang bertentangan dengan ajaran Islam dalam rangkaian ritual Lawa Safar, karena itu, tradisi ini dapat dipertahankan sebagai salah satu syiar Islam. Status negeri Morella sekarang sebagai salah satu tujuan utama wisatawan di Maluku, maka tradisi Lawa Safar sangat mungkin dikembangkan menjadi salah satu event wisata religi tahunan.

 

Author Biographies

Muhammad Saiful Manilet, IAIN Ambon

Kementerian Agama

H. Rajab Rajab, IAIN Ambon

Kementerian Agama

References

Books

al-Isfarayaini, Abu ’Awanah. Al-Musnad Al-Sahih Al-Mukharraj ’an Al-Sahih Muslim. Saudi Arabiah: Al-Jāmi‘at al-Islāmiyyah, 2014.

Al-Baihaqi, Abu Bakar. Al-Sunan Al-Kubra. Bairut: Dār al-Kutub al-Ilmiyyah, 2003.

Al-Bukhārī, Muḥammad bin Ismā‘īl. Ṣaḥīḥ Al-Bukhārī. Damaskus: Dār Tūq al-Najāḥ, 1422.

Al-Harrānī, Ibnu Taimiyyah. Majmū’ Al-Fatāwā. Medinah: Majma’ Malik Fahd, 1995.

Amr, Imran Abu. Fath Al-Qarib. Kudus: Menara Kudus, 1982.

Journals and Website

Darman, Faradika. “Realitas Sejarah Dalam Sastra Lisan Kapata Perang Kapahaha Desa Morella, Pulau Ambon.” Kapata Arkeologi 13, no. 2 (2017): 131. https://doi.org/10.24832/kapata.v13i2.390.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Laut. “Pesona Negeri Morella.” kkp.go.id, 2019. https://kkp.go.id/djprl/artikel/13260-pesona-negeri-morella.

Faridah, Siti, and Mubarak. “Kepercayaan Masyarakat Banjar Terhadap Bulan Safar: Sebuah Tinjauan Psikologis.” Jurnal Al-Banjari 11, no. 1 (2012): 77–92. http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/al-banjari/article/view/417/322.

Ibrahim, Arfandi. “Tradisi Mandi Safar Di Gorontalo, Percikan Berkah Dan Tolak Bala.” Liputan6.com, 2017. https://www.liputan6.com/regional/read/3688534/ tradisi-mandi-safar-di-gorontalo-percikan-berkah-dan-tolak-bala.

Khoiri. “Antara Adat Dan Syariat (Studi Tentang Tradisi Mandi Safar Di Tasik Nambus, Riau, Ditinjau Dari Perspektif Islam).” Jurnal Ilmiah Islam Futura 16, no. 2 (2017): 196. https://doi.org/10.22373/jiif.v16i2.873.

Nurhakim, Amien. “Peristiwa-Peristiwa Penting Di Bulan Safar.” Nuonline, October 13, 2018. https://islam.nu.or.id/post/read/97217/peristiwa-peristiwa-penting-di-bulan-safar.

Nurozi, Ahmad. “Rebo Wekasan Dalam Ranah Sosial Keagamaan Dikabupaten Tegal Jawa Tengah (Analisis Terhadap Ritual Rebo Wekasan Di Desa Sitanjung Lebaksiu).” In Seminar Nasional Seri 6 Menuju Masyarakat Madani Dan Lestari, edited by Ahmad Fauzy, Sahabudin Sidiq, and Yolianto Purwono Prihatmaji. Yogyakarta: Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Indonesia, 2016. https://core.ac.uk/download/pdf/80831614.pdf#page=40.

Rabiyanti, Intan, Fredinan Yulianda, and Zulhamsyah Imran. “Analisis Kesesuaian Wisata Bahari Berbasis Kima Di Perairan Negeri Morella, Maluku Tengah.” Jurnal Pariwisata 6, no. 2 (2019): 136–40. https://doi.org/10.31311/par.v6i2. 5669.

Restu Aditya. “Tradisi Mandi Safar Desa Sungai Buluh , Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau” 2, no. 2 (2015): 1–15. https://media.neliti.com/media/publications/32677-ID-tradisi-mandi-safar-desa-sungai-buluh-kecamatan-singkep-barat-kabupaten-lingga-p.pdf.

Tupamahu, Chresty T. “Kontekstualisasi Misi Melalui Tradisi Pukul Sapu Di Desa Morella” Missio Ecclesiae, 5 (2008): 153–68. https://jurnal.i3batu.ac.id/ index.php/me/article/view/63/47.

Zulhadi. “Tradisi Mandi Safar Di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombo Utara,.” Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, 2017. http://etheses.uinmataram.ac.id/1414/1/Zulhadi1504212257.pdf

Respondents

Abdul Gaffar Latulanit, Imam Masjid Negeri Morella, Wawancara, Morella: 20 April 2020.

Ahmad Ameth, Siswa Kelas Lima Madrasah Aliyah Al Hilaal Morella, Wawancara, Morella: 26 Mei 2020

Baim To’e, Tokoh Adat, Wawancara, Morella, 25 Mei 2020.

Ibrahim Lauselang, Tokoh Adat dan Pemilik Pengajian Pemuda Waitua (Bintang), Wawancara, Morella: 25 Mei 2020.

Jena Lauselang, Guru Madrasah Ibtidiyah Al Hilaal Morella, Wawancara, Morella: 26 Mei 2020.

Ramla Lauselang, Guru Madrasah Tsanawiyah Al Hilaal Morella, Wawancara, Morella: 26 Mei 2020.

Rubiah Leikawa, Guru Sekolah Dasar Negeri Mamala/Morella, Wawancara, 26 Mei 2020.

Syarifuddin Latukau (96 Tahun), Tokoh Masyarakat, Wawancara, Morella, 20 April 2020.

Ustadz Sulaeman Latukau, Pemilik TPA An Nur, Wawancara, Morella: 25 Mei 2020

Ustadzah Naimah Sasole, Pemilik TPA An Nur, Wawancara, Morella: 25 Mei 2020

Ustadzah Rugaya Manilet, Wawancara, Morella: 20 Juni 2020.

Downloads

Published

27-01-2022

How to Cite

Manilet, M. S., & Rajab, H. R. (2022). TRADISI LAWA SAFAR DI NEGERI MORELLA, KECAMATAN LEIHITU KABUPATEN MALUKU TENGAH. Jurnal Studi Islam, 10(2), 108–132. https://doi.org/10.33477/jsi.v10i2.2323

Issue

Section

Articles