MAKNA KHALAYAK FACEBOOK WAYAME PADA STATUS PEMBERITAAN HOAX DI MEDIA SOSIAL
Abstract
Penelitian dengan judul Konstruksi makna khalayak facebook di Wayame pada status pemberitaan hoax media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan khalayak facebook wayame dan konstruksi makna khalayak facebook pada status pemberitaan hoax media sosial.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei atau penelitian lapangan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan datanya yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: tanggapan khalayak facebook di Wayame dan konstruksi makna khalayak facebook pada status pemberitaan hoax media sosial ialah khalayak melihat suatu berita yang tersebar yaitu dengan melihat pada judul, isi dan gambar yang diterima selain itu melihat pada sumbernya apakah merupakan sumber terpercaya atau hanya setingan pembuat. Artinya, tidak semua informasi yang tersebar di facebook merupakan kebenaran sebab masih banyak berita-berita hoax yang tersebar dan dikemas seperti aslinya.References
Abd Majid, Laporan Penelitian, Fenomena Penyebaran Hoax Dan Literasi Bermedia Sosial Lembaga Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia, 2019.
Akmalia Yaomi, Konstruksi Makna Dan Paradigma Fenomenologi. Bekasi: It's All About Pr. 2012.
Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
Gunawan Imam, Metode Penelitian Kualitatif: Teori Dan Praktik, Jakarta:Bumi Aksara, 2013.
Hilda, Felayati Ariana, Pemaknaan Isu Politik Tentang Isi Dakwah Video Khutbah Jumat Habib Rizieq Dalam Aksi Bela Islam 212. 2018.
Kementrian Agama RI, AL-QUR’AN Terjemahan, Alhuda, Depok, 2015.
Lexy J, Moleong, Metodolog Penelitian Kualitatif, Bandung: Remadja Karya, 2006.
Mahardika Yeha Regina Citra, Skripsi: Perilaku Mahasiswa Dalam Menyikapi Pemberitaan Hoax Di Media Sosial Facebook, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Mustika Rieka. Analisis Framing Pemberitaan Media Online Mengenai Kasus Pedofilia Di Akun Facebook. Jurnal Penelitian Komunikasi, 2017.Vol 20, No 20,
Nasarullah Rulli, Teori Dan Riset Khalayak Media, Jakarta: Kencana, 2019.
Nazir Moh, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983.
Novita Clara, Literasi Media Baru Dan Penyebaran Informasi Hoax Studi Fenomenologi Pada Pengguna Whatsapp Dalam Penyebaran Informasi Hoax Periode Januari-Maret 2015, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2016.
Pembayun Jaduk Gilang, Sikap Digital Natives Terhadap Informasi Hoax Di Facebook Menjelang Pilpres 2019. Magelang: Universitas Tidar,2019,
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & K Bandung: Alfabeta,2012.
Zubair Agustina. Fenomena Facebook: Keterlibatan Teknologi Komunikasi Dalam Perkembangan Komunikasi Manusia. Jurnal Aspikom, 2010.Volume 1, No. 1,
Dian Regita Devina, Https://Www.Google.Com/M.Kumparan.Com/Mengenal- Khalayak- Di-Media-Sosial-1nazs. Di akses pada Sabtu, 8 Januari 2022
Raina Melvi, Https://Prezi.Com/Khalayak-Media. Di akses pada Jumat, 7 Januari 2022.
Https://Id.M.Wikipedia.Org/Wiki/Facebook. Di akses pada Jumat, 7 Januari 2022.
Https://Id.M.Wikipedia.Org/Wiki/Berita_Bohong. Di akses pada Jumat, 7 Januari 2022.
Https://Www.Duniapengertian.Com/2016/10/Pengertian Konstruksi.Html?M=1 Di akses pada Jumat, 7 Januari 2022.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (eg, post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (eg, in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citations of published work (See The Effects of Open Access).