Upaya Penyelesaian Bullying Oleh Wali Kelas: Studi Kasus di MTs Hasyim Asy’ari (Al Mukhlashin) Ambon

Authors

  • Nurul Wahdah Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN A.M. Sangadji Ambon
  • Elfridawati Mai Dhuhani UIN A.M Sangadji Ambon
  • Fenny Adnina Daulay UIN A.M Sangadji Ambon

DOI:

https://doi.org/10.33477/eureka.v3i2.9847

Abstract

 Bullying merupakan perilaku negatif yang dilakukan oleh satu peserta didik atau lebih dan dilakukan secara terus menerus atau setiap waktu untuk menyakiti orang lain. Bullying fisik adalah suatu bentuk bullying yang terjadi secara langsung dan dapat dirasakan oleh anggota tubuh, contohnya : memukul, mendorong, menendang, dan menampar. Bullying verbal adalah suatu bentuk bullying yang berupa ucapan menghina, meledek, mencaci, memfitnah dan ucapan lainya yang dapat menyakiti  orang lain.Wali kelas adalah Guru yang membantu Kepala Sekolah untuk membimbing peserta didik dalam mewujudkan disiplin kelas, sebagai manajer dan motivator untuk membangkitkan gairah /minat peserta didik untuk beprestasi di kelas.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya penyelesaian bullying oleh wali kelas di MTS Hasyim Asy’ari Ambon khususnya pada kelas VIII. Untuk mengetahui faktor  - faktor penyebab terjadinya bullying serta dampak bagi pelaku bullying dan korban bullying pada kelas VIII di MTS Hasyim Asy’ari Ambon.  Penelitian ini  menggunakan metode studi kasus dalam jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu berupa reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi teknik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa  faktor  terjadinya bullying di  MTS Hasyim Asy’ari Ambon  yaitu : 1). Faktor keluarga,  faktor keluarga menjadi pemicu terjadinya bullying siswa, penyebabnya keluarga yang tidak harmonis, anak yang bermasalah dengan orang tua, orang tua yang berpisah atau cerai  dan orang tua yang sering bertengkar. 2). Teman Sebaya, menjadi pemicu terjadinya bullying siswa, kelompok teman sebaya yang nakal  atau memiliki perilaku negatif, dapat mempengaruhi siswa lain berperilaku serupa. 3). Media sosial, menjadi pemicu terjadinya bullying siswa, penggunaan media sosial secara berlebihan tanpa pengawasan dapat meningkatkan resiko perilaku bullying. Dampak bullying bagi pelaku antara lain kesulitan membangun hubungan sosial yang sehat, kecenderungan untuk mengontrol situasi dengan intimidasi atau manipulasi, dan penguatan perilaku agresif. Sedangkan dampak bullying bagi korban meliputi gangguan konsentrasi dalam belajar, penurunan kepercayaan diri, depresi, dan bahkan pertimbangan untuk bunuh diri. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa upaya penyelesaian bullying  yang di lakukan oleh wali kelas  adalah,  menciptakan kesempatan untuk berbuat baik, menumbuhkan empati dalam diri peserta didik,  mengajarkan peserta didik keterampilan dalam berteman,  dan mengajarkan peserta didik cara beritikad baik.

Downloads

Published

2025-10-28

How to Cite

Nurul Wahdah, Elfridawati Mai Dhuhani, & Fenny Adnina Daulay. (2025). Upaya Penyelesaian Bullying Oleh Wali Kelas: Studi Kasus di MTs Hasyim Asy’ari (Al Mukhlashin) Ambon. Eureka : Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Manajemen Pendidikan Islam, 3(2), 60–73. https://doi.org/10.33477/eureka.v3i2.9847