NILAI FILOSOFIS KACAR KUCUR DALAM PERKAWINAN ADAT JAWA PERSPEKTIF AL-‘ADAH AL-MUHAKKAMAH DI DESA KERAS KABUPATEN JOMBANG

Authors

  • Muhammad Fatih Alkhusni Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang
  • Ita Rahmania Kusumawati Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang
  • Much. Mu’allim Institut Agama Islam Negeri Ambon

DOI:

https://doi.org/10.33477/thk.v20i2.8363

Abstract

Pelaksanaan adat kacar kucur dalam konteks pernikahan Jawa, yang merupakan tradisi turun-temurun dengan makna mendalam. Adat ini melibatkan pengantin pria yang menuangkan biji-bijian, rempah-rempah, dan uang logam ke pangkuan pengantin wanita, melambangkan tanggung jawab suami dan simbolisasi kasih sayang. Nilai filosofis yang terkandung dalam prosesi ini mencakup pengayoman, ketenangan, dan penghormatan antara suami dan istri, serta peran penting orang tua dalam membimbing pasangan pengantin. Dalam perspektif al-‘adah al-muhakkamah, kacar kucur dianggap tidak bertentangan dengan hukum Islam, sehingga eksistensinya tetap terjaga dalam masyarakat modern. Penelitian ini menekankan bahwa adat kacar kucur bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai spiritual yaitu yang terdapat dalam al-qur’an surat an-nisa’ ayat 34, bahwa “Pria (suami) adalah pemangku pada tiap-tiap Wanita (istri) dikarenakan Allah sudah memperbesar mayoritas mereka (pria) pada mayoritas yang lain (wanita) dan sebab itu mereka (pria) sudah menafkahkan bebrapa dari kekayaannya.

Kata Kunci: filosofi, kacar kucur, adat jawa, al-‘adah al-muhakkamah

 

ABSTRACT

Implementing the Kacar Kucur custom in the context of Javanese weddings, which is a tradition passed down from generation to generation with deep meaning. This custom involves the groom pouring grains, spices, and coins into the bride's lap, symbolizing the husband's responsibilities and symbolizing affection. The philosophical values ​​contained in the process include protection, calm and respect between husband and wife, as well as the important role of parents in guiding the bridal couple. In the perspective of al-'adah al-muhakkamah, kacar kucur is considered not to conflict with Islamic law, so its existence is maintained in modern society. This research emphasizes that the Kacar Kucur custom is not just a tradition, but also reflects spiritual values, namely those contained in the Al-Qur'an, Surah An-Nisa' verse 34, that "Men (husbands) are the guardians of every woman ( wives) because Allah has enlarged their majority (men) over the majority of others (women) and because of that they (men) have spent some of their wealth.

 

Keywords : philosophy, kacar kucur, Javanese customs, al-'adah al-muhakkamah

Downloads

Published

2024-12-17

Issue

Section

Articles