Diglosia pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Angkatan 2023 Universitas Islam Negeri Abdul Muthalib Sangadji Ambon
Diglosia
DOI:
https://doi.org/10.33477/jpb.v1i1.11201Keywords:
Diglosia, Ragam Tinggi, Ragam rendah, SosiolinguistikAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi berbagai jenis diglosia yang ada dalam interaksi mahasiswa di kelas 2023 Tadris Bahasa Indonesia di Universitas Islam Negeri Abdul Muthalib Sangadji di Ambon. Fenomena linguistik yang dikenal sebagai diglosia mengacu pada penggunaan dua atau lebih variasi bahasa dalam konteks sosial yang berbeda, yaitu variasi tinggi (T) dan variasi rendah (R). Metode pengumpulan data dalam penelitian deskriptif kualitatif ini mencakup observasi, dokumentasi percakapan WhatsApp, dan transkripsi diskusi verbal mahasiswa. Penelitian ini menemukan bahwa penggunaan bahasa berbeda antara mahasiswa selama interaksi formal dan kasual. Sebagai bentuk variasi tinggi (T) dalam situasi formal, mahasiswa menggunakan campuran bahasa Indonesia, Arab, Inggris, dan Melayu Ambon. Sementara itu, bahasa Melayu Ambon dengan istilah-istilah seperti beta, se, kamong, katong, dan akang ditemukan digunakan sebagai variasi rendah (R) dalam lingkungan informal untuk menumbuhkan keakraban. Penelitian ini berargumen bahwa fenomena diglosia merupakan komponen dinamika sosial dan budaya bahasa yang dinamis di kalangan mahasiswa UIN AMSA Ambon.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 tania25, Israwati Amir

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.