PROSES BERPIKIR MAHASISWA DALAM MENGHITUNG LUAS DAERAH MENGGUNAKAN KONSEP INTEGRAL TENTU

Penulis

  • Ahmad Salatalohy Universitas Muhammadiyah Maluku

DOI:

https://doi.org/10.33477/hp.v17i2.4153

Kata Kunci:

Integral Tentu, Menghitung Luas Daerah, Proses Berpikir,

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses berpikir mahasiswa dalam menghitung luas daerah menggunakan konsep integral tentu. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika IAIN Ambon, yang berjumlah 3 orang. Pemilihan subjek berdasarkan teknik purposive sampling, yaitu karakteristik proses asimilasi dan akomodasi yang digunakan, serta kemampuan subjek dalam koneksi matematis. Teknik analisis data yang digunakan mengacu pada konsep miles dan huberman, yaitu meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik analisis keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi metode. Hasil penelitian memberikan kesimpulan: 1) subjek FL dalam menghitung luas daerah, telah mengenali sebagian masalah yang diberikan sehingga secara langsung melakukan proses asimilasi, yaitu asimilasi masalah, asimilasi hubungan, dan asmilasi strategi, sedangkan sebagian lainnya belum dikenali dengan baik, sehingga subjek FL melakukan akomodasi, yaitu akomodasi masalah, akomodasi hubungan, dan akomodasi strategi, dan akomodasi tersebut dilakukan secara sempurna, sehingga subjek FL dalam mrnghitung luas daerah memperoleh jawaban yang sesuai (benar); 2) subjek ES dalam menghitung luas daerah, telah mengenali hampir semua masalah yang diberikan sehingga secara langsung malakukan proses asimilasi, yaitu asimilasi masalah, asimilasi hubungan, dan asmilasi strategi. Namun subjek ES sempat melakukan proses akomodasi, yaitu akomodasi hubungan ketika melakukan pemisalan, dan akomodasi yang dilakukan secara sempurna, sehingga subjek ES dalam menghitung luas daerah memperoleh jawaban benar; 3) subjek NH dalam menghitung luas daerah, telah mengenali sebagian masalah yang diberikan sehingga secara langsung melakukan proses asimilasi, yaitu asimilasi masalah, asimilasi hubungan, dan asmilasi strategi. Dan masalah lainnya belum dikenali dengan baik sehingga subjek NH melakukan akomodasi, yaitu akomodasi masalah, akomodasi hubungan, dan akomodasi strategi, namun akomodasi hubungan ketika menggambar grafik fungsi belum sempurna, sehingga subjek NH memperoleh grafik fungsi yang keliru (salah); 4) Proses berpikir subjek FL, subjek ES, dan subjek NH dalam menghitung luas daerah memiliki alur yang sama.

Referensi

Diana, R. F. dkk. (2017). Proses Koneksi Matematis Siswa Bergaya Kognitif Reflektif Dalam Menyelesaikan Masalah Aljabar Berdasarkan Taksonomi Solo. Jurnal Kajian Pembelajaran Matematika, 1 (April), 52–63. Malang: Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang.

NCTM. (2000). Principles and Standars For School Mathematics.

Mursalin, E. (2022). Pemanfaatan Aplikasi Az Screen Recorder Untuk Mendukung Pembelajaran Daring. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (PEKAMAS), 1(2), 70-78.

Retna, M. dkk. (2013). Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau Berdasarkan Kemampuan Matematika (The Student Thinking Process In Solving Math Story Problem). Jurnal Pendidikan Matematika, 1 (2), 71–82. Sidoarjo: STKIP PGRI Sidoarjo.

Semiawan, Conny R. (2017). Strategi Pengembangan Otak Dari Revolusi Biologi ke Revolusi Mental. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Subanji. (2011). Teori Berpikir Pseudo Penalaran Kovariasional, Malang: Universitas Negeri Malang.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supriadi, D. dkk. (2015). Analisis Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah Polya Ditinjau Dari Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VIII SMP Al Azhar Syifa Budi Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, 3 (2), 204–214. Surakarta: Program Pascasarjana Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Widyastuti, R. dkk. (2013). Proses Berpikir Siswa SMP Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah- Langkah Polya Ditinjau Dari Adversity Quotient. Jurnal Pembelajaran Matematika, 1 (3), 239–249. Surakarta: Program

Yani, M. dkk. (2016). Proses Berpikir Siswa Sekolah Menengah Pertama Dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau Dari Adversity Quotient. Jurnal Pendidikan Matematika, 10 (1), 42–58. Palembang: Program Pascasarjana Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Sriwijaya Palembang.

Diterbitkan

2023-02-05