ISLAM DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN NUSANTARA

Abstract

This study explores how Islam plays a significant role in shaping the value system amidts cultural transformations in society, as well as the challenges posed by technological developments that affect the local cultural values of the Nusantara. The research employs a qualitative approach using the library research method. The type of research is both normative and conceptual. The study reveals two main processes: the reformation of values and cultural acculturation. Islam does not eliminate local traditions, rather it selectively adapts and integrates them into the norms of Islamic teachings. This process enables Islam to take strong root in local culture, influencing various aspects of life including the social, political, educational, and astistic spheres. The study also highlights the challenges of globalization to cultural identity and emphasizes the imprtance of preserving local wisdom through education and community participation. The findings indicate that Islam functions not only as a religion but also as a civilizational force capable of harmonizing universal values with the diversity of local cultures. This research provides a framework for understanding the dynamic interaction between Islam and local culturel and offers guidance for maintaining cultural integrity in the face of globalization.

Keywords: Islam, Culture, Acculturation, Globalization, Identity

Abstrak: Penelitian ini mengkaji peran Islam dalam sistem nilai peruabahan kebudayaan masyarakat Nusantara, serta tantangan yang dihadapi akibat perkembangan globalisasi yang mempengaruhi nilai-nilai budaya lokal. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kajian pustaka, penelitian ini bersifat normatif dan konseptual. Hasil analisis menunjukkan bahwa Islam berperan sebagai kekuatan transformatif yang memengaruhi perubahan budaya melalui proses akulturasi, reformasi nilai, dan kontekstualisasi ajaran agama dalam tradisi lokal. Akulturasi menghasilkan bentuk budaya hibrida, seperti arsitektur Masjid Agung Demak, wayang suluk, serta tradisi selamatan yang direinterpretasi dalam kerangka tauhid. Reformasi nilai memperlihatkan bagaimana ajaran Islam mengubah orientasi moral, etika komunal, dan struktur sosial masyarakat sehingga membentuk identitas keagamaan yang inklusif dan moderat. Islam juga memberikan pengaruh signifikan pada aspek politik, pendidkan, serta seni budaya, menjadikannya kekuatan peradaban yang menata ulang tatanan sosial dan simbolik Nusantara. Namun globaliasi menghadirkan tantangan berupa homogenisasi budaya dan erosi identitas lokal. Dalam konteks ini Islam Nusantara relevan sebagai paradigma moderasi dan pelestarian budaya melalui pendidikan, penguatan komunitas, dan revitalisasi tradisi lokal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Islam dan budaya Nusantara berinteraksi secara dinamis, menghasilkan identitas khas yang adaptif serta mampu menghadapi tantangan global.

Kata kunci: Islam, Kebudayaan, Akulturasi, Globalisasi, Identitas