KAJIAN IDENTITAS BUDAYA KULINER DANGKE MAKANAN KHAS MASSENREMPULU
DOI:
https://doi.org/10.33477/lingue.v2i1.1389Abstract
Abstract This research was a descriptive qualitative study to describe and analyze the culture of Massenrempulu specifically in the element of typical food (Dangke). This study uses ethnographic research strategies that try to explore and examine in depth about the typical food, in building the cultural identity of the Massenrempulu community. The steps of analysis were data collection, data reduction, data validation, and drawing conclusion. The result of the research indicated the ways on making and serving typical food of Massenrempulu (Dangke). This food characterizes the identity of culture of Massenrempulu people by different development strategies such as the strategies to innovate, promote, and popularize them to make them as special gifts, so they are well known outside Massenrempulu. Furthermore, this food is also economic reinforcement of the local community and becomes one of the attractions in the tourism sector. Keywords: Identity, Typical Food, Massenrempulu Ethnic Group Abstrak Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kebudayaan Massenrempulu khususnya dalam unsur makanan khas (Dangke). Penelitian ini menggunakan strategi penelitian etnografi yang mencoba mengeksplor dan meneliti secara mendalam mengenai makanan khas tersebut, dalam membangun identitas budaya masyarakat Massenrempulu. Tahapan analisis data dimulai dengan pengumpulan data, reduksi data, validasi data sampai penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan tentang cara-cara membuat dan menyajikan makanan khas Massenrempulu tersebut (Dangke). Selanjudnya makanan khas Massenrempulu ini sudah menjadi makanan yang mencirikan identitas budaya masyarakat Massenrempulu dengan berbagai strategi perkembangan seperti berbagai inovasi, mempromosikan serta mempopulerkan, dan dijadikan sebagai oleh-oleh khas sehingga makanan ini sudah dikenal sampai ke luar Massenrempulu. Selanjudnya makanan khas ini juga sebagai penguat ekonomi masyarakat dan menjadi salah satu daya tarik di sektor pariwisata. Kata kunci: Identitas, Makanan Khas, Sukubangsa MassenrempuluReferences
Budianta, Melani. 2008. Oposisi Biner dalam Wacana Kritik Pascakolonial. Membaca Poskolonialitas (di) Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI)
Ernayanti, dkk. 2003. Ensilopedi Makanan Tradisional di Pulau Jawa dan Pulau Madura. Deputi bidang pelestarian dan pengembangan kebudayaan, asdep. Urusan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Jakarta: Proyek pelestarian dan pengembangan tradisi dan kepercayaan.
H.A.R Tilaar. 2007. Mengindonesia. Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia. Jakarta:Ri¬neka Cipta.
Herayati, Yetti. 1993. Makanan: Wujud, Variasi, dan Fungsinya serta Cara Penyajiannya. Jakarta: Proyek Penelitian, Pengkajian dan Pembinaan Nilai- Nilai Budaya.
Liliweri, Alo. 2002. Makna budaya dalam komunikasi antar budaya. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.
Koentjaranigrat. 2004. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Nurindiani Rizkie. 2016. Gudeg sebagai Ikon Kuliner: Konsumsi Materi Budaya di Masyarakat Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada
Nurti Yevita. 2017. Kajian Makanan dalam Persfektif Antropologi. Jurnal Antropologi: isu-isu sosial budaya Vol.19 No.1. Jakarta: FISIP Universitas Indonesia
Sani, M. Yamin. 2014. ERAU: Politik Kebudayaan dan Modernisasi di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Makassar: Masagena Press
Sudiara, Bagus Putu. 1999. Pengetahuan Tata Boga (Kitchen Theory Basic Level). Badung: Diktat STIE Triatma Mulya
Suparwati, Trisna NK. 2013. Representasi Identitas Tionghoa Melalui Kuliner Di Kelurahan Kampung Bugis, Singaraja, Bali Sebagai Sumber Materi Ajar Sejarah SMA Kelas XII Jurusan Bahasa. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Weichart, Gabriele. 2004. Identitas Minahasa: Sebuah Praktik Kuliner. Jurnal Antropologi Inonesia Edisi 74 Tahun 2004 Hal. 59-80. Jakarta: Universitas Indonesia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
If accepted for publication, the copyright of the article belongs to the author. Copyright includes the exclusive right to reproduce or transmit manuscripts in any form and media: reprint, produce photographs, microfilm, or translated versions of the manuscript. Increasing parts of this journal, storage and transmission of databases of any form or media, such as electronic copies, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media and so on are permitted without permission. LINGUE: Jurnal Bahasa, Budaya dan Sastra, allow readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link the fulltext of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. However, it can not be used for commercial purposes
Jika diterima untuk publikasi, hak cipta artikel adalah milik penulis. Hak Cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi atau mengirimkan manuskrip dalam bentuk dan media apa pun: mencetak ulang, menghasilkan foto, mikrofilm, atau versi terjemahan dari manuskrip tersebut. Memperbanyak bagian jurnal ini, penyimpanan dan transmisi database dalam bentuk atau media apa pun, seperti salinan elektronik, salinan elektrostatis dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetis, dan sebagainya diizinkan tanpa izin. LINGUE: Jurnal Bahasa,Budaya dan Sastra, memungkinkan pembaca untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan teks lengkap artikelnya dan memungkinkan pembaca untuk menggunakannya untuk tujuan yang sah lainnya. Namun, tidak dapat digunakan untuk tujuan komersial
LINGUE : Jurnal Bahasa, Budaya, dan Sastra Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-TanpaTurunan 4.0 Internasional.