Permainan Matematika suatu Daya Tarik bagi Peserta Didik
DOI:
https://doi.org/10.33477/mp.v5i1.406Abstract
Fenomena phobia matematika merupakan realitas yang banyak dihadapi dunia pendidikan. Bermula dari anggapan bahwa matematika sebagai pelajaran yang sulit, tidak menarik/enggan belajar, rasa takut hingga menderita phobia matematika. Mencintai matematika merupakan keputusan yang bijaksana, karena matematika merupakan pondasi sains dan teknologi yang cukup beralasan untuk dipelajari. Untuk itu penyajian pelajaran matematika perlu dikemas dengan bentuk dan cara yang menarik agar kesan menakutkan dapat sirna dari anggapan peserta didik. Salah satu diantara metode penyajian yang dapat menarik minat peserta didik adalah dengan permainan matematika. Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi literatur dengan mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan penulis di sekolah tempat penulis mengajar. Referensi teori tentang permainan matematika suatu daya tarik bagi peserta didik yang diperoleh dijadikan sebagai fondasi dasar dan alat utama penelitian. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik yang diajar penulis. Sedangkan penulisan karya ilmiah dilakukan di SMA Negeri 3 Jombang dan di rumah penulis. Penelitian ini dilakukan mulai semester gasal 2015 sampai dengan semester gasal 2017. Berdasarkan hasil studi literatur penulis menemukan bahwa permainan matematika merupakan salah satu alternatif dalam upaya membuat matematika menjadi “menarik” minat peserta didik sehingga lebih gemar mempelajari matematika. Oleh karena itu, pengajar matematika yang lainnya diharapkan berusaha mengemas materinya sedemikian rupa, memperhatikan karakteristik dan taraf kemampuan peserta didik dalam menyajikannya, serta rela mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran dengan bersikap simpati, telaten dan ulet dalam membelajarkan peserta didik. Hal ini sangat perlu diupayakan oleh seorang pendidik, sebab daya tarik yang telah dimiliki peserta didik tersebut membutuhkan pupuk penyubur agar tidak hilang begitu saja. Kata Kunci: Permainan Matematika, Daya TarikReferences
Abdillah. 2013. Penerapan Pembelajaran Induktif dengan Menggunakan Alat Peraga pada Sub Materi Pokok Sudut Pusat dan Sudut Keliling di Kelas VIII-A SMPN 9 Mojokerto. Jurnal Matematika dan Pembelajarannya, 1(1):1-16.
Ahmad, St. Rahmah Sami. 2016. Pengaruh Math Phobia, Self-Efficacy, Adversity Quotient dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 3(2): 259-272.
Anita, Ika Wahyu. 2014. Pengaruh Kecemasan Matematika (Mathematics Anxiety) Terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP. Infinity, 3(1):125.
Sappaile, Baso Intang. 2012. Menumbuhkan Motivasi Belajar Matematika Peserta Didik Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1):63-74.
Kurniawati, Lailia. 2017. Alternatif Solusi dalam Mengatasi Fobia pada Pembelajaran Matematika Melalui Bimbingan Khusus di SMPN 1 Papar Tahun 2016-2017. Artikel Skripisi Universitas Nusantara Pgri Kediri. 1-8.
Novikasari, Ifada. 2013. Perkembangan Pendidikan Matematika Tingkat SD di Indonesia, Malaysia, dan Jepang. Delta-Pi, 2(2): 44-56
Frengky. 2008. Model Pembelajaran Matematika Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar. Jurnal Psikologi, 35(2):151-163.Risnawita.2014.Apakah Kecemasan Matematika Itu?.2014. Elementary, 2(1):87-104
Syarien, Syafrinal.1991. Adanya Gejala ‘Matematika Phobia’. Hasil Konferensi Nasional Matematika IV di Universitas Indonesia. Bandung: Harian Pikiran Rakyat tanggal 15 Juli 1991. http://muhmasruri-burhan-unnes.blogspot.co.id/2014/01/kiat-kiat-mengatasi-phobia-dalam.html, diunduh tanggal 28 November 2017
Yatini, Trifena, Ali Muhamad, Yuniarni Desni. 2013. Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan dengan Menggunakan Media Gambar pada Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2(12):1-18