VITALITAS DAN SUBORDINASI BAHASA DAERAH DI MALUKU
DOI:
https://doi.org/10.33477/lingue.v5i1.5391Abstract
bertujuan mendeskripsikan vitalitas dan subordinasi bahasa daerah di Provinsi Maluku. Penelitian ini ialah kualitatif dengan jenis data berupa teks, tuturan verbal, dan data angket. Penelitian ini menggunakan penelusuran pustaka, interviu, dan pengisian angket sebagai teknik pengumpulan data. Subjek penelitian ini penutur bahasa daerah di Maluku dari 9 Kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Kabupaten Maluku Tengah, Kota Ambon, Kota Tual, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, dan Kabupaten Buru. Jumlah responden 75 orang, perempuan 63 dan 12 laki-laki dengan rentang usia <25 tahun, 25–40 tahun, dan >40 tahun. Hasil penelitian ini ditemukan ada 14 bahasa daerah yang mengalami kemunduran, ada 13 bahasa sangat terancam, ada 9 bahasa terancam punah, dan bahasa daerah yang punah ada 4. Berdasarkan 9 indikator vitalitas bahasa disimpulkan bahwa bahasa daerah mengalami ancaman kepunahan disebabkan jumlah penutur bahasa daerah mengalami penurunan, loyalitas penutur bahasa daerah yang rendah, dan penggunaan bahasa melayu Ambon dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan bahasa melayu Ambon oleh penutur bahasa daerah di Maluku menunjukkan subordinasi dan dominasi bahasa melayu Ambon atas bahasa daerah.
References
Anindyatri, A. O., & Mufidah, I. (2020). Gambaran Kondisi Vitalitas Bahasa Daerah di Indonesia: Berdasarkan Data Tahun 2018 – 2019. Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud. (2023). Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra. Laboratorium Kebinekaan Bahasa Dan Sastra. https://labbineka.kemdikbud. go.id/
Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku. (2023). Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku. https://maluku.bps.go.id/indi cator/12/92/1/jumlah- penduduk-menurut- kabupaten-kota-di maluku.html
Banda, F., & Jimaima, H. (2017). Linguistic landscapes and the sociolinguistics of language vitality in multilingual contexts of Zambia. Multilingua, 36(5). https://doi.org/10.1515/mul ti- 2017-3047
Benu, N. N., Artawa, I. K., Satyawati, M. S., & Purnawati, K. W. (2023). Local language vitality in Kupang city, Indonesia: A linguistic landscape approach. Cogent Arts & Humanities, 10(1), 2153973. https://doi.org/10.1080/233 11983.2022.2153973
Bin-Tahir, S. Z., Hanapi, H., Hajar, I., Suriaman, A., Tadulako, U., Basalamah, J. D. A., & Si, M. (2020). Avoiding Maluku Local Languages Death Through Embedded Multilingual Learning Model. 1(1).
Bin-Tahir, S. Z., Hanapi, H., Mufidah, N., Rahman, A., & Tuharea, V. U. (2019). Revitalizing The Maluku Local Language In Multilingual Learning Model. 8(10).
Bin-Tahir, S. Z., Suriaman, A., Hanapi, H., Iye, R., & Basrun, M. C. (2020). Development of Buru Local Language Conversation Material Based on the Communicative- Interactive Approach for Elementary School Students. Solid State Technology, 63(2).
Braithwaite, B. (2019). Sign language endangerment and linguistic diversity. Language, 95(1), e161–e187. https://doi.org/10.1353/lan. 2019.0025
Cenoz, J., & Gorter, D. (2017). Minority languages and sustainable translanguaging: Threat or opportunity? Journal of Multilingual and Multicultural Development, 38(10), 901–912. https://doi.org/10.1080/014 34632.2017.1284855
Erniati, E. (2019). Kepunahan dan Pengembangan Bahasa Daerah di Maluku. In Bahasa Negara dan dan Bahasa Daerah di Provinsi Maluku. Kantor Bahasa Maluku.
Erniati, E., Martina, M., Syamsurizal, S., & Damayanti, W. (2022). Vitalitas Bahasa Oirata Di Maluku. Prosiding Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya (KOLITA), 20(20), 55–66. https://doi.org/10.25170/kol ita.20.3777
Fitzgerald, C. M. (2017). Understanding language vitality and reclamation as resilience: A framework for language endangerment and ‘loss’ (Commentary on Mufwene). Language, 93(4), e280–e297. https://doi.org/10.1353/lan. 2017.0072
Inayatusshalihah, N., & Sudarmaji, M. (2020). Bahasa Adang di Pulau Alor: Kajian Vitalitas Etnolinguistik. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 9(2), 212. https://doi.org/10.26499/rn h.v9i2.2933
KemendikbudristekDikti. (2022). Revitalisasi Bahasa Daerah. //merdekabelajar.kemdikbud .go.id/upload/file/184_16455 31041.pdf
Lauder, M. R. M. T. (2020). Vitalitas Beberapa Bahasa di Indonesia Bagian Timur. LIPI Press.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2014). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia (UI-Press).
Mufwene, S. S. (2017). Language vitality: The weak theoretical underpinnings of what can be an exciting research area. Language, 93(4), e202– e223. https://doi.org/10.1353/lan. 2017.0065
Nugroho, M. (2020). Vitalitas Bahasa Saleman di Negeri Saleman. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 9(2), 260. https://doi.org/10.26499/rn h.v9i2.2938
O’Grady, W. (2018). Assessing Language Revitalization: Methods and Priorities. Annual Review of Linguistics, 4(1), 317–336. https://doi.org/10.1146/ann urev- linguistics-011817- 045423
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Cetakan ke-18). Alfabeta.
Wagiati, W., Wahya, W., & Riyanto, S. (2017). Vitalitas Bahasa Sunda di Kabupaten Bandung. Litera, 16(2). https://doi.org/10.21831/ltr. v16i2.14357
Wahidah. (2019). Keterancaman Bahasa-Bahasa Daerah di Maluku Akibat Dominasi Bahasa Melayu Ambon.
In Bahasa Negara dan Bahasa Daerah di Provinsi Maluku. Kantor Bahasa Maluku.
Wahyuni, R. A. (2021). Vitalitas Bahasa Jawa dan Bahasa Madura Di DesaRejoyoso, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang (KajianSosiolinguistik). Hasta Wiyata, 4(1), 1–15. https://doi.org/10.21776/ub. hastawiyata.2021.004.01.01
Webster, J., & Safar, J. (2020). Ideologies behind the scoring of factors to rate sign language vitality. Language & Communication, 74, 113–129. https://doi.org/10.1016/j.lan gcom.2020.06.003
Wijana, I. D. P., & Rohmadi, M. (2013). Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis (V). Pustaka Pelajar.
Willans, F., & Jukes, A. (2017). How f ar can the language ecology metaphor take us?: A Pacific perspective on language vitality (Response to Mufwene). Language, 93(4), e263–e274. https://doi.org/10.1353/lan. 2017.0070
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
If accepted for publication, the copyright of the article belongs to the author. Copyright includes the exclusive right to reproduce or transmit manuscripts in any form and media: reprint, produce photographs, microfilm, or translated versions of the manuscript. Increasing parts of this journal, storage and transmission of databases of any form or media, such as electronic copies, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media and so on are permitted without permission. LINGUE: Jurnal Bahasa, Budaya dan Sastra, allow readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link the fulltext of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. However, it can not be used for commercial purposes
Jika diterima untuk publikasi, hak cipta artikel adalah milik penulis. Hak Cipta mencakup hak eksklusif untuk mereproduksi atau mengirimkan manuskrip dalam bentuk dan media apa pun: mencetak ulang, menghasilkan foto, mikrofilm, atau versi terjemahan dari manuskrip tersebut. Memperbanyak bagian jurnal ini, penyimpanan dan transmisi database dalam bentuk atau media apa pun, seperti salinan elektronik, salinan elektrostatis dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetis, dan sebagainya diizinkan tanpa izin. LINGUE: Jurnal Bahasa,Budaya dan Sastra, memungkinkan pembaca untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan teks lengkap artikelnya dan memungkinkan pembaca untuk menggunakannya untuk tujuan yang sah lainnya. Namun, tidak dapat digunakan untuk tujuan komersial
LINGUE : Jurnal Bahasa, Budaya, dan Sastra Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-TanpaTurunan 4.0 Internasional.